Tumbuhan kopi merupakan komoditas unggulan dari Desa Bendungan, Kecamatan Tretep, Kab. Temanggung. Hampir seluruh warga Bendungan juga berprofesi sebagai petani kopi. Namun, produk olahan kopi kurang dikembangan oleh para petani, bahkan mayoritas petani menjual hasil panen hanya dalam bentuk biji, baik kering ataupun basah.Â
Padahal tumbuhan kopi mampu dimanfaatkan menjadi produk olahan pangan maupun non-pangan lainnya. Salah satu bagian yang dianggap paling tidak berguna bagi para petani adalah daun kopi, tiap tiga minggu sekali daun kopi akan dicabut dan dibuang begitu saja. Masalah ini
menjadi perhatian khusus bagi mahasiswa KKN Desa Bendungan.Â
Daun kopi yang sebelumnya tidak dimanfaatkan ternyata mengandung banyak manfaat, seperti mampu menurunkan kadar gula, mencegah penyakit jantung hingga memberikan efek relaksasi bagi tubuh. Dengan potensi yang sebegitu besar dari daun kopi tersebut membuat mahasiswa
KKN Desa Bendungan mengajak Kelompok Tani Wanita untuk merintis UMKM pertama di Desa Bendungan dengan produk utamanya Teh Daun Kopi.
Hasil olahan daun kopi tersebut kemudian dipamerkan lewat ajang Expo KKN Kec. Tretep pada tanggal 17 Februari 2019. Produk tersebut cukup mendapat atensi dari pengunjung selain karena baru pertama kali mengetahui, pengunjung mampu mencicipi rasa dari teh daun kopi secara langsung. Parto, salah satu pengunjung dan petani kopi Desa Simpar cukup terkesan, menurutnya produk ini sangat potensial untuk dikembangan di
Kecamatan Tretep sebab mayoritas hasil perkebunan adalah kopi.Â
Dalam Expo tersebut, selain menampilkan produk teh daun kopi, Desa Bendungan juga membawa beberapa produk
olahan kopi lainnya seperti sabun dan scrub kopi, juga hasil program lain berupa produk
diversifikasi hasil perikanan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H