Mohon tunggu...
Dananto Riski
Dananto Riski Mohon Tunggu... Relawan - Belajar dari masa ke masa

Aktivis Sosial

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kokohkan Syiar Islam di Pengungsian Rohingya

30 Juni 2022   17:20 Diperbarui: 30 Juni 2022   17:26 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

COX'S BAZAR -- Bantuan dari Sahabat Dermawan untuk pengungsi Rohingya di Bangladesh kembali mengalir. Melalui Aksi Cepat Tanggap (ACT), bantuan perlengkapan ibadah didistribusikan untuk lebih dari 500 pengungsi yang saat ini bermukim di beberapa kamp pengungsian di Cox's Bazar, tenggara Bangladesh.

Didistribusikan pada akhir Juni ini, perlengkapan ibadah tersebut berupa jilbab untuk 200 muslimah di Kamp Maricca dan Chaillatolli. Serta lebih dari 300 sajadah untuk musala-musala di Kamp Kutopalong dan Maricca.

Anam MD dari tim ACT yang tengah berada di Bangladesh, melaporkan, distribusi jilbab dan sajadah ini bertujuan agar para pengungsi lebih nyaman untuk beribadah, sekaligus menguatkan nilai-nilai keislaman di pengungsian Rohingya.

"Di tengah kondisi mereka yang masih mengalami keterbatasan dalam memenuhi kebutuhan dasar kehidupannya, saudara muslim Rohingya juga harus mengalami keterbatasan dalam menjalani ibadah, dikarenakan minimnya sarana dan prasarana yang layak agar mereka bisa menjalani ibadah dengan nyaman dan sesuai ketentuan syariat," ujar Anam yang melaporkan langsung dari salah satu kamp di Cox's Bazar, Kamis (30/6/2022).

Lebih lanjut, Anam menjelaskan, para pengungsi Rohingya merupakan salah satu kelompok muslim yang amat menderita. Kelompok mereka telah mengalami genosida pada tahun 2016 hingga 2017, dan terpaksa melarikan diri dari tanah airnya sendiri.

Di Bangladesh, para pengungsi Rohingya kerap dilanda berbagai bencana alam yang menghancurkan rumah dan berbagai fasilitas yang mereka miliki. Mulai dari banjir bandang hingga kebakaran, ribuan tenda pengungsi telah hancur akibat rentetan bencana yang hampir setiap tahun terjadi.[]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun