Mohon tunggu...
Dananto Riski
Dananto Riski Mohon Tunggu... Relawan - Belajar dari masa ke masa

Aktivis Sosial

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

ACT Terjunkan Tim Emergency Response untuk Gempa Pasamanan Barat

25 Februari 2022   16:44 Diperbarui: 25 Februari 2022   16:54 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim ACT membersamai warga terdampak gempa Pasamanan Barat. (ACT News)

PASAMAN BARAT -- Gempa magnitudo 6,2 guncang Pasaman Barat, Jumat (25/2/2022) pukul 08.39 WIB. Pusat gempa berada di lokasi 0.15 LU, 99.98 BT atau di darat 17 km Timur Laut Pasaman Barat dan berada di kedalaman 10 kilometer.

Agusriadi dari tim ACT Pasaman Barat menjelaskan gempa terjadi dua kali, pertama magnitudo 5,2 terasa selama 15-20 detik dan kedua magnitudo 6,2 terasa sekitar satu menit. Warga juga terlihat keluar bangunan.

"Kabarnya ada warga yang piring di rak piringnya sampai pada jatuh dari rak pecah. Ada juga kabar sekolah retak dan rumah hancur. Sekarang sudah kondusif dan mudah-mudahan tidak ada gempa susulan," kata Agus kepada ACTNews, Jumat (25/2/2022).

Tim ACT membersamai warga terdampak gempa Pasamanan Barat. (ACT News)
Tim ACT membersamai warga terdampak gempa Pasamanan Barat. (ACT News)
Sementara itu, Fathoni dari tim ACT Pekanbaru melaporkan, gempa terasa hingga Duri dan Pekanbaru, Riau. Guncangan terasa kuat hingga membuat orang yang berada di dalam ruangan berhamburan keluar.

"Guncangan terasa sekitar 10 detik. Mudah-mudahan gempa ini tidak berdampak apapun," ujar Fathoni, Jumat (25/2/2022).

Penyebab Gempa


Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan gempa kuat M6,2 didahului gempa M5,2 dan hanya berselang 4 menit. Diduga dipicu Sesar Besar Sumatra dengan mekanisme geser menganan (strike slip dextral). Gempa M6,2 ini jenisnya gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake yang dipicu aktivitas sesar aktif (active fault).

"Gempa kerak dangkal M6,2 ini dipicu oleh aktivitas Sesar Besar Sumatra tepatnya pada Segmen Angkola bagian selatan, diperkirakan berpotensi destruktif/kerusakan," kata Daryono di akun Twitter pribadinya, Jumat (25/2/2022).

Dalam catatan sejarah gempa di wilayah gempa M6,2 saat ini pernah dilanda gempa merusak beberapa kali seperti yang terjadi pada tahun 1822, 1892, 1926 M.7,0 dan 1971 M6,1.

YUK BERSAMA SAMA KITA TUNJUKKAN KEPEDULIAN

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun