Puluhan rumah mengalami kerusakan akibat bencana gelombang tinggi di Semarang Utara. Bencana ini memaksa puluhan keluarga mengungsi ke tempat yang lebih aman. Banyak hal yang dibutuhkan para pengungsi, mulai dari bantuan darurat berupa pangan dan sandang, hingga biaya untuk memperbaiki rumah, tanggul pantai, dan perahu.Â
SEMARANG -- Gelombang pasang disertai angin kencang menerjang pesisir pantai Semarang Utara pada Ahad (6/12). Kekuatan ombak mampu merobohkan sabuk pengaman pantai yang terbuat dari beton. Akibatnya, 13 rumah di wilayah Tambak Lorok, Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara mengalami rusak parah.
Ombak setinggi dua meter menghantam dinding rumah warga. Air laut pun masuk tidak terbendung menggenangi permukiman. Salah satu rumah warga yang mengalami kerusakan parah adalah milik Sutrimo. Tembok dan lantai rumahnya hancur.
Data saat ini, sebanyak 87 keluarga terdampak terjangan gelombang pasang masih mengungsi. Perangkat desa telah menyiapkan posyandu sebagai tempat pengungsian sementara. Warga masih takut kembali ke rumah masing-masing. Pasalnya, hingga saat ini gelombang pasang masih terjadi. Warga dituntut kewaspadaan, terutama malam hari. Beberapa warga dan anak-anak juga mengalami syok ringan pascabencana gelombang tersebut.
Hamas Rausyanfikr dari tim program ACT Jawa Tengah, Selasa (15/12), menerangkan, relawan MRI-ACT sudah mendata dan memberikan bantuan kepada korban gelombang pasang. Hamas berharap, bantuan terbaik bisa diberikan untuk mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H