Di samping itu, puisi-puisi Minangkabau juga berkembang dengan beragam tema, baik itu tentang kehidupan sosial, adat, cinta, maupun perjuangan. Puisi ini menjadi sarana untuk mengungkapkan ekspresi individu dan komunitas dalam menanggapi berbagai peristiwa kehidupan.
B. Novel dan Cerpen
Pada abad ke-20, sastra tulisan Minangkabau mulai berkembang dalam bentuk novel dan cerpen. Beberapa penulis Minangkabau yang terkenal dengan karya-karya mereka adalah Hamka (Haji Abdul Malik Karim Amrullah) dan A.A. Navis. Hamka, salah seorang tokoh besar dalam sastra Indonesia, menulis banyak karya yang mengangkat tema-tema keagamaan, sosial, dan budaya Minangkabau.
Hamka dikenal dengan karya monumentalnya seperti "Tenggelamnya Kapal Van der Wijck," yang menceritakan kisah cinta antara dua insan yang terhalang oleh perbedaan adat dan budaya. Novel ini tidak hanya menjadi salah satu karya sastra terbesar Indonesia, tetapi juga memperkenalkan nilai-nilai budaya Minangkabau kepada pembaca luas.
A.A. Navis, di sisi lain, lebih fokus pada penggambaran kehidupan sosial dan budaya Minangkabau melalui cerita-cerita pendek (cerpen) yang mengangkat tema konflik antar generasi dan tantangan modernisasi terhadap nilai-nilai tradisional. Karya-karya Navis memberikan wawasan yang mendalam tentang kehidupan masyarakat Minangkabau di tengah perubahan zaman.
C. Buku-buku Sejarah dan Adat
Buku-buku sejarah dan adat Minangkabau juga menjadi bagian penting dari sastra tulisan. Buku-buku ini sering kali mengulas sejarah panjang perjuangan rakyat Minangkabau, sistem adat, serta perkembangan masyarakat dari masa ke masa. Salah satu karya penting yang mengulas tentang adat Minangkabau adalah "Adat Minangkabau" yang disusun oleh para ahli adat Minangkabau.
Buku ini berfungsi sebagai referensi untuk memahami prinsip-prinsip adat yang mengatur kehidupan masyarakat Minangkabau, seperti sistem matrilineal (keturunan melalui ibu), serta bagaimana adat ini diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, buku sejarah juga mengupas perjuangan rakyat Minangkabau dalam mempertahankan kebudayaan dan kemerdekaan dari penjajahan Belanda.
III. Peran Sastra Lisan dan Tulisan dalam Kehidupan Masyarakat Minangkabau
Sastra, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan, memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Minangkabau. Sastra berfungsi sebagai sarana untuk:
Pelestarian Budaya: Sastra lisan dan tulisan Minangkabau menjadi media untuk menyampaikan dan melestarikan tradisi, adat istiadat, serta nilai-nilai budaya yang telah diwariskan oleh nenek moyang. Melalui sastra, generasi muda diajarkan untuk memahami dan meneruskan tradisi mereka.