Mohon tunggu...
Riski Maulana A
Riski Maulana A Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tidak ada

Hobi: Bersepeda Agama: Islam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga melalui Wirausaha di Kala Pandemi Covid-19

30 Agustus 2021   19:57 Diperbarui: 30 Agustus 2021   20:15 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Potensi Desa

Desa Bintoro merupakan salah satu desa yang terletak di bagian tengah Kabupaten Jember. Desa Bintoro memiliki jarak yang cukup dekat dengan daerah perkotaan dikarenakan tidak terlalu pelosok. Adapun batas-batas dari Desa Bintoro itu sendiri yaitu:

  • Bagian Utara berbatasan langsung dengan Desa Kemuning Lor Kec. Arjasa
  • Bagian Timur berbatasan dengan Kelurahan Baratan
  • Bagian Selatan berbatasan dengan Kelurahan Patrang
  • Bagian Barat berbatasan dengan Kelurahan Jumerto

Desa Bintoro memiliki lahan yang cukup luas diantaranya sebagian besar dikelola menjadi lahan pertanian sekitar 8.403,23 ha. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa mata pencaharian masyarakat Desa Bintoro sebagian besar memiliki profesi sebagai petani. Seiring berjalannya waktu dari tahun ke tahun, perubahan pastinya terjadi dimana sekarang banyak lahan pertanian yang dilakukan alih fungsi lahan menjadi pemukiman atau perumahan. 

Penyebab dari adanya alih fungsi lahan ini dikarenakan pertambahan jumlah penduduk yang setiap tahunnya semakin meningkat. Setelah adanya perubahan alih fungsi lahan tersebut, lahan pertanian yang semulanya sekitar 8.403,23 ha kemudian berubah menjadi 4.403 ha.

Identifikasi Masalah

Penyebaran virus Corona yang selama ini masih berlangsung mengakibatkan seluruh kota-kota di Indonesia mengalami kekhawatiran yang cukup serius dikarenakan penyebarannya yang sangat cepat dan memiliki risiko kematian. 

Covid-19 mengakibatkan pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan PPKM, dimana penduduknya diminta untuk melakukan pembatasan aktivitas luar rumah. Perihal tersebut menyebabkan sebagian besar masyarakat mengalami krisis ekonomi, terutama bagi penduduk yang memiliki usaha mikro di rumahnya. Salah satunya warga yang berada di Desa Bintoro.

Masyarakat Desa Bintoro terutama ibu rumah tangga banyak yang mengeluhkan sering terjadinya krisis ekonomi dikarenakan pandemi Covid-19 ini. Oleh karena itu setelah dilakukan observasi dan beberapa wawancara terhadap ibu rumah tangga oleh penulis, dapat dikatakan sebagian besar beranggapan sangat membutuhkan usaha yang cukup untuk membantu meningkatkan perekonomian mereka disaat pandemi sekarang.

Salah satunya dengan memberikan edukasi kepada beberapa ibu rumah tangga untuk mengolah tanaman empon-empon menjadi minuman sehat instan. Selain dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat apabila usaha tersebut dilakukan, namun juga bisa membantu meningkatkan imun tubuh dalam mencegah tertular oleh virus Covid-19 ini. 

Seperti yang kita ketahui tanaman empon-empon memiliki peran yang cukup besar dalam mengantisipasi penularan covid-19. 

Tanaman empon-empon sangat mudah untuk dibudidayakan, baik secara langsung di lahan pekarangan rumah atau di polybag, tidak semua warga Desa Bintoro memiliki lahan pekarangan di depan rumahnya, oleh karena itu penulis memberikan solusi dengan melakukan penanaman tanaman empon-empon menggunakan polybag. 

Tujuan dari melakukan penanaman empon-empon secara mandiri yaitu ketika masyarakat Desa Bintoro ingin melakukan usaha mereka akan lebih mudah untuk membuat produk olahan yang berasal dari empon-empon, contohnya seperti yang telah disebutkan oleh penulis adalah "minuman sehat berbentuk serbuk dari empon-empon".

Program Kerja KKN BTV III

Kegiatan KKN BTV III dilaksanakan selama 30 hari. 

Dalam kurun waktu yang telah ditentukan telah dibuat beberapa program kerja selama 30 hari. Minggu ke-1, dilakukan identifikasi permasalahan dan wawancara terhadap sasaran ibu rumah tangga yang ada di Desa Bintoro. Minggu ke-2, pemberian edukasi terhadap pentingnya tanaman empon-empon bagi tubuh apabila dikonsumsi dengan baik. 

Minggu ke-3, melakukan pelatihan terhadap pembuatan minuman sehat instan dari bahan empon-empon, dan pemasaran secara online. Minggu ke-4 dilakukan pengerjaan laporan akhir dan evaluasi kegiatan KKN BTV III. Berikut program kerja yang telah dibuat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun