Rupanya hal itu diketahui oleh ketua umum PDIP saat itu, Megawati. Dan beliau langsung memecat 16 kader fungsionaris yang dituduh terlibat dalam upaya pengambilalihan itu. Setelah diadakan beberapa perundingan, tetaplah Megawati yang memenangkan perundingan, beliau juga ditetapkan sebagai ketua umum yang valid untuk periode itu.Â
Bedanya dengan kasus dualisme saat ini, pihak oposisi lebih cenderung diam tanpa melakukan upaya agresif kepada lawan. Pihak Ganjar tidak melakukan perlawanan apapun sehingga Pihak Puan sedikit lebih unggul dari mereka. Tentunya hal ini dapat memberikan peluang yang besar bagi Puan untuk maju dalam pilpres 2024 nanti.
Masalah ini tidak bisa dianggap remeh, sebab apabila diteruskan maka akan menimbulkan perselisihan entah itu di lingkungan internal partai ataupun di masyarakat. Apabila Puan didapuk sebagai calon presiden, maka dapat dipastikan ada banyak sekali pihak yang menentang hal itu.Â
Ibarat buah jatuh tak jauh dari pohonnya, masyarakat menilai bahwa kepemimpinan Puan akan sama dengan kepemimpinan ibunya sewaktu menjadi presiden.Â
Selain itu, masyarakat juga menilai bahwa Ganjarlah yang pantas diusung menjadi calon presiden. Karena selain tegas, beliau juga merakyat sehingga tak sedikit masyarakat yang senang dengan kepemimpinan beliau. Pak Ganjar merupakan figur impian masyarakat, namun beliau dapat dipastikan tidak bisa menjadi calon presiden karena beberapa hal.
Melansir dari Sindonews.com {https://bit.ly/3oTRGoq}, Ganjar tidak dapat diusung menjadi calon presiden dikarenakan eksistensinya masih terbatas di Jawa tengah. Seperti yang kita tahu bahwa sebelumnya Ganjar pernah menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah selama dua periode, hal itu tentunya membuat masyarakat Jawa Tengah sudah tidak asing dengan tokoh ini.Â
Sementara masyarakat luar Jawa Tengah mengenal beliau hanya melalui media sosial dan kunjungan ke luar daerah tertentu, sehingga dukungan Ganjar sendiri hanya terkonsentrasi di wilayah Jawa Tengah saja. Di lain sisi, Puan kini menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, pastinya beliau dikenal oleh banyak orang dan punya banyak sekali pendukung yang tersebar se Indonesia.Â
Selain itu, beliau juga didukung oleh Ketua Bapilu {Badan Pemenang Pemilu} PDIP, Bambang Pacul. Dimana Bapilu itu sendiri merupakan "motor penggerak" utama dalam mengusung calon dan mensukseskan PDIP pada pesta demokrasi terbesar se Indonesia.
Dari segi pendukung memang Puan menang, namun dari segi nama dan kelayakan kepemimpinan memang Ganjar patut diacungi jempol.Â
Bayangkan saja, masyarakat mana yang tidak mau adanya pemimpin yang merakyat, peduli, bijak, tegas, dan bersih seperti beliau? Pastinya semua masyarakat ingin model pemimpin seperti itu. Indonesia akan menjadi negara maju apabila dipimpin oleh seorang pemimpin yang sangat terbuka terhadap rakyatnya. Seharusnya, model pemimpin seperti ini yang perlu diusung menjadi calon presiden.Â
Karena selain memilikki citra yang baik dalam masyarakat, beliau juga berpengalaman dalam membangun Provinsi Jawa Tengah menjadi provinsi yang baik. Di dalam kasus ini, Ganjar seolah olah tampak terdzalimi oleh partainya sendiri. Beliau tampak dikesampingkan dan dikucilkan layaknya seorang anak tiri.Â