Para ahli linguistik tradisional, seperti
 Sutan Takdir Alisjahbana
(1953), yang berpendapat bahwa kata majemuk adalah sebuah kata yang
memiliki makna baru yang tidak merupakan gabungan makna unsur-
unsurnya. Misalkan kata kumis kucing yang bermakna 'sejenis tumbuhan'
dan mata sapi dengan makna 'telur yang digoreng tanpa dihancurkan' adalah
kata majemuk. Beerbeda dengan kumis kucingdengan arti 'kumis dari
binatang kucing' dan mata sapi dalam arti 'mata dari binatang sapi'
bukanlah kata majemu
Venhar (1978) mempunyai pendapat lain mengenai kata majemuk.
Menurutnya suatu komposisi disebut kata majemuk kalau hubungan kedua
unsurnya tidak bersifat sintaksis. Komposisi matahari, bumiputera dan daya
juang adalah kata majemuk, sebab tidak dapat dikatakan matahari adalah
"matanya hari "(bandingkan dengan mata adik yang artinya matanya adik),
bumiputera tidak dapat dianalisis menjadi bumi miliknya putera (bandingkan
dengan bumi kita yang dapat dianalisis menjadi bumi miliknya kita), dan daya juang yang tidak dapat dianalisis menjadi daya untuk berjuang. Bahwa
matahari, bumiputera dan daya juang adalah kata majemuk terbukti dari tidak
dapat disisipkannya sesuatu diantara kedua unsurnya menjadi matanya hari,
buminya putera dan dayaku juang.
Dari pengertian-pengertian di atas, maka dapat kita tarik kesmpulan
bahwa Kata majemuk ialah kata yang terdiri dari dua kata sebagai unsurnya.
Di samping itu, ada juga kata majemuk yang terdiri dari satu kata dan satu
pokok kata sebagai unsurnya.
Ciri-ciri kata majemuk sebagai berikutÂ
1. Salah satu atau semua unsurnya berupa pokok kata.
 Pokok kata adalah satuan gramatik yang tidak dapat berdiri sendiri
dalam tuturan biasa dan secara gramatik tidak memiliki sifat bebas, yang
dapat dijadikan bentuk dasar bagi sesuatu kata (Ramlan, 2007).
Misalnya, juang, temu, alir, sandar, tempur, renang, jual,beli dan masih
banyak lagi. Satuan gramatik yang unsurnya berupa kata dan pokok kata,
atau pokok kata semua. , berdasarkan ciri ini, merupakan kata majemuk
karena pokok kata merupakan satuan gramatik yang tidak dapat berdiri
sendiri dalam tuturan biasa dalam tuturan biasa dan secara gramatik tidak
memiliki sifat bebas. Sehingga gabungan dengan pokok kata tentu tidak
dapat dipisahkan atau diubah strukturnya. Kata majemuk yang terdiri dari
kata dan pokok kata misalnya kolam renang, pasukan tempur, lomba lari,
jam kerja, masa kerja dan masih banyak lagi.
2. Berupa kata dan kata tetapi tidak mungkin dipisahkan, atau tidak
mungkin diubah strukturnya.
Satuan kamar mandi kelihatannya sama dengan orang mandi,
keduanya sama-sama terdiri dari kata nominal dan kata kerja. Kata nominal yang dimaksud yaitu kata kamar dan orang, sedangkan kata
kerja yang dimaksud yaitu kata mandi. Tetapi apabila diteliti secara
mendalam, keduanya itu berbeda.
Pada kata orang mandi , kata orang dapat diikuti dengan
kata itu sehingga menjadi "orang itu mandi". Sedangkan pada
kata kamar mandi,kata kamar tidak dapat diikuti dengan kata itu dan
menjadi Kamar itu mandi
Kata Majemuk dengan Unsur Morfem Unik
Morfem unik adalah morfem yang hanya mampu berkombinasi
dengan satu satuan tertentu (Ramlan, 2007). Contoh kata majemuk yang
terdapat unsur morfem uniknya yaitu :
-Simpang siur
-Sunyi senyap
-Gelap gulita
-Terang benderang
Kata siur, senyap, gulita dan benderang merupakan morfem unik
yang artinya satuan tersebut hanya berkombinasi dengan tertentu.
Seperti siur yang hanya berkombinasi dengn simpang, senyap yang hanya
berkombinasi dengan sunyi, gulita yang hanya berkombinasi dengan gelap dan
benderang yang hanya berkombinasi dengan terang
Demikian penjelasan singkat mengenai proses Pemajemukan merupakan proses morfologis yang melibatkan morfem-morfem sebagai unsur penyusunnya. Jenis-jenis morfem yang terlibat dapat berupa morfem unik,masi banyak lagi yang bisa kita pelajari dari proses morfologis secara menyeluruh.semoga apa yang kita pelajari Bersama hari ini mendapat manfaat yang baik untuk kita kedepannya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI