Mahasiswa Program Studi Gizi Universitas Negeri Semarang melaksanakan kegiatan PKL (Praktik Kerja Lapangan) Gizi Olahraga di PB. Tugu Muda yang berlokasi di Soeratmo Sport, Semarang.
Mahasiswa Gizi Universitas Negeri Semarang yang melaksanakan kegiatan ini terdiri dari 1 tim, yang beranggotakan 6 orang mahasiswa yaitu Riski Aji Yusniawan, Amalia Fadhilla Hanum, Serli Aprilia Salimasya, Amalia Nur Syarifa, Egidea Nada Afifa, dan Dhiya Fauziyyah.
Pelaksanaan kegiatan ini berlangsung kurang lebih 2 minggu yaitu dari tanggal 2 Mei 2024 sampai tanggal 15 Mei 2024. Kegiatan ini melibatkan 12 atlet bulutangkis yang berusia 11-14 tahun yang terdiri dari 6 putra dan 6 putri. 1 Mahasiswa mendapatkan tanggung jawab untuk melakukan asuhan gizi pada 2 atlet.
Rudy selaku penanggung jawab PB. Tugu Muda mengatakan bahwa Latihan atlet bulutangkis di PB. Tugu Muda dilakukan 4 kali dalam seminggu di Soeratmo Sport. Untuk pertama kalinya PB. Tugu Muda menerima pelaksanaan PKL Mahasiswa Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Semarang.
“Pelaksanaan latihan rutin di PB. Tugu Muda diisi dengan Pemanasan, Permainan Bulutangkis single atau ganda, dan pendinginan,” ungkap pelatih di PB. Tugu Muda.
Proses kegiatan ini diantaranya adalah pengukuran antropometri, wawancara atlet, observasi kegiatan latihan, penentuan diagnosis gizi, perencanaan dan implementasi intervensi gizi, serta monitoring dan evaluasi. Bentuk intervensi gizi yang diberikan mahasiswa adalah konseling gizi bagi para atlet. Materi konseling gizi yang diberikan menyesuaikan permasalahan gizi tiap atlet dan mengacu pada Prinsip Gizi Seimbang.
Media yang digunakan untuk membantu proses konseling adalah leaflet. Leaflet ini disusun oleh setiap mahasiswa dan telah dilengkapi dengan informasi yang berkaitan dengan diagnosis gizi menyesuaikan kebutuhan atlet. Konseling gizi dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan. Tujuan dari proses konseling gizi ini adalah memberikan motivasi bagi atlet untuk menerapkan perubahan yang disepakati saat konseling gizi.
Proses pendampingan diakhiri dengan kegiatan monitoring dan evaluasi untuk melakukan pemantauan dan penilaian kondisi atlet setelah diberikan intervensi gizi.
"Kegiatan PKL Gizi ini cukup memberikan saya kesempatan untuk belajar langsung dan menerapkan secara langsung ilmu dari perkuliahan yang sudah saya dapatkan," ucap Serli.
"Kegiatan ini memberikan banyak manfaat baik bagi mahasiswa maupun atlet, karena dari mahasiswa mendapatkan kesempatan terjun langsung melakukan asuhan gizi pada atlet-atlet yang telah berlatih khusus pada bidang olahraga yang sesuai, sedangkan bagi atlet, kegiatan ini cukup memberikan banyak wawasan baru yang berkaitan dengan gizi sehingga menunjang atlet dalam meningkatkan performanya melalui pemenuhan gizi yang nantinya mereka terapkan," tutup Amalia Nur Syarifa.