Mohon tunggu...
Riski Tiara
Riski Tiara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bahaya Buang Air Besar Sembarang karena Kurangnya Kesadaran Masyarakat

15 November 2023   14:00 Diperbarui: 17 November 2023   07:05 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, serta sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 39 tahun 2016 tentang pedoman penyelenggaraan program Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga menyebutkan bahwa kesehatan adalah investasi yang mendukung pembangunan ekonomi dan berperan penting terhadap upaya penanggulangan kemiskinan. Tujuan pembangunan kesehatan yakni untuk menumbuhkan kesadaran, kemampuan dan mendorong masyarakat untuk hidup dengan perilaku dan lingkungan sehat, mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Perbuatan buang air besar sembarangan merupakan perilaku yang tidak sehat karena tinja berdampak buruk bagi kesehatan serta dapat mencemari lingkungan. Kotoran manusia atau tinja adalah tempat berkembang dan berinduknya bibit penyakit menular (kuman/bakteri, virus dan cacing). Apabila kotoran manusia dibuang sembarangan seperti kebun, kolam, sungai, dll akan mengakibatkan penyakit tersebut menyebar luas ke lingkungan dan masuk dalam tubuh manusia yang berisiko menimbulkan penyakit pada seseorang bahkan menjadi wabah penyakit pada masyarakat.

Palembang masih memiliki kecamatan yang sanitasinya buruk yang mana mayoritas masyarakatnya masih buang air besar di pinggiran aliran sungai. Tidak hanya itu, ada yang menyewa rumah dan ada WC tetapi tidak memiliki septic tank sehingga mereka langsung membuang kotorannya ke sungai. Hal ini dikarenakan kesadaran masyarakat untuk memiliki jamban dan sanitasi yang kurang yang mana akan berdampak pada kesehatan dan lingkungan. Banyak faktor yang menjadi sebab yaitu biaya membuat jamban mahal, kurang tersedianya WC umum, tinja dapat dijadikan pakan ikan, terbiasanya penduduk membuang air besar di sungai atau tempat sembarangan (faktor sugesti atau kebiasaan) dan lain-lain.

Dampak penyakit yang paling sering terjadi akibat buang air besar sembarangan ke sungai adalah tersebarnya bakteri Escherichia Coli, yang dapat menyebabkan penyakit diare. Setelah itu bisa menjadi dehidrasi, lalu karena kondisi tubuh turun maka masuklah penyakit-penyakit lain. Selain hal tersebut, membuang air besar di sungai atau sembarangan juga dapat mencemari sungai dan lingkungan. Yang mana dapat kita ketahui bahwa sungai adalah komponen penting. Pada masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar sungai, air sungai masih digunakan untuk mencuci, mandi, dan juga pengairan sawah. Dalam kegiatan sehari-hari, masyarakat menggunakan air sungai untuk hampir semua kegiatan rumah tangga. Mereka mencuci baju dan piring, mandi, dan juga minum menggunakan air sungai. Maka bila sungai tercemar maka akan mengganggu kegiatan sehari-hari masyarakat.

Untuk mencegah dampak yang fatal akibat BABS, diperlukan kesadaran dari seluruh lapisan masyarakat dan dukungan dari pemerintah dengan melakukan sosialisasi serta pendampingan terus-menerus untuk menyelesaikan permasalahan ini karena berkaitan dengan cara mengubah pola pikir masyarakat mengenai pentingnya menjaga lingkungan, apabila tidak adanya kerjasama yang baik antara seluruh lapisan masyarakat maka tata pelaksanaan sanitasi yang baik tidak dapat diwujudkan. Karena perkembangan sekarang sudah semakin maju maka seluruh masyarakat dapat menyatukan jalan pikiran untuk memiliki gaya hidup yang lebih sehat dengan membuang budaya BABS yang bisa merugikan banyak pihak.

Penulis : Aulin Annisa Fhaliyatin, Beka Purnama, Putri Nadia, Riski Tiara, Titania Aurelia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun