Mohon tunggu...
Riska Zafitri cahyanti
Riska Zafitri cahyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gangguan Dalam Perkembangan Sosial-Emosional

21 Januari 2025   23:16 Diperbarui: 21 Januari 2025   23:26 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

          Gangguan dalam perkembangan sosial-emosional merujuk pada hambatan atau kesulitan yang dialami seseorang seperti, kesulitan dalam memahami, mengelola emosi, mengekspresikan emosi mereka, serta dalam berinteraksi dengan orang lain. Gangguan-gangguan ini, dapat mempengaruhi kemampuan individu secara efektif dalam lingkungan sosial.

         Jenis-Jenis Gangguan dalam Perkembangan Sosial Emosional. Berikut Beberapa gangguan yang umum dalam perkembangan sosial emosional meliputi:

 1. Gangguan Kecemasan Sosial (Social Anxiety Disorder)

          Yaitu, ketakutan yang intens terhadap situasi sosial, takut dihakimi atau dipermalukan, dan menghindari interaksi sosial. Dampak dari gangguan ini yaitu, dapat menghambat kemampuan untuk berinteraksi dan membangun hubungan dengan orang lain.

 2. Gangguan Depresi

            Yaitu, perasaan sedih yang berkelanjutan, hilangnya minat dalam aktivitas sosial, dan isolasi dari lingkungan sosial. Dampak dari gangguan ini yaitu, menurunnya keterlibatan sosial dan kemampuan untuk mengelola emosi secara sehat.

 3. Autisme Spektrum Disorder (ASD)

           Gejala dari gangguan ini yaitu, penderitanya mengalami kesulitan dalam komunikasi sosial, memahami emosi orang lain, dan membangun hubungan. Dampak dari gangguan ini yaitu, keterbatasan dalam interaksi sosial dan ekspresi emosional.

 4. Gangguan Perilaku (Conduct Disorder)

            Yaitu, perilaku yang agresif, melanggar norma sosial, dan kurangnya empati terhadap orang lain. Dampak dari gangguan ini yaitu, hubungan sosial yang buruk dan masalah dengan otoritas.

 5. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)

           Gejala dari gangguan ini yaitu, seseorang akan mengalami kesulitan dalam memperhatikan, hiperaktif, dan impulsif. Dampak nya yaitu, Kesulitan dalam hubungan sosial dan pengelolaan emosi.

         Faktor Penyebab Gangguan Perkembangan Sosial Emosional. Berikut beberapa faktor yang dapat menyebabkan gangguan dalam perkembangan sosial emosional, yaitu :

 1. Faktor Biologis

        Faktor ini menjadi salah satu penyebab gangguan perkembangan sosial emosional pada anak. Genetik atau riwayat keluarga dengan gangguan emosional atau sosial, terjadi karena gangguan pada Disfungsi otak yang mempengaruhi regulasi emosi dan perilaku.

 2. Faktor Lingkungan

        Seseorang yang mengalami trauma seperti, Pengalaman kekerasan, pelecehan, atau kehilangan yang signifikan, dan juga Pola asuh yang kurang responsif atau overprotektif, serta lingkungan sosial yang tidak mendukung, seperti bullying atau isolasi sosial, mejadi salah satu faktor penyebab gangguan perkembangan sosial emosionl itu sendiri.

 3. Faktor Psikologis

        Pada faktor ini, bisa menjadi penyebab gangguan perkembangan sosial emosional, seperti kehilangan orang yang dicintai atau perpisahan dengan keluarga. Stres yang berlebihan seperti, tekanan sosial atau akademis yang berlebihan.

      Dampak gangguan perkembangan sosial emosional. Gangguan ini dapat menyebabkan dampak pada berbagai aspek kehidupan, seperti:

 1. Hubungan Sosial

       Kesulitan dalam membangun dan mempertahankan hubungan dengan orang lain.

 2. Pendidikan

        Penurunan kinerja akademis akibat kesulitan dalam interaksi sosial dan pengelolaan emosi.

 3. Kesejahteraan Emosional

       Menurunnya kualitas hidup akibat perasaan tidak bahagia, cemas, atau depresi.

        Penanganan gangguan perkembangan sosial emosional. Berikut beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk menangani gangguan ini meliputi:

 1. Terapi Psikologis.

       Terapi Kognitif Perilaku (CBT) ini membantu individu mengidentifikasi dan mengubah pola pikir negatif, serta mengembangkan keterampilan sosial dan pengelolaan emosi.

       Terapi Interpersonal berfokus pada peningkatan hubungan sosial dan komunikasi, serta mengatasi masalah interpersonal yang mungkin menjadi penyebab gangguan.

       Terapi Bermain ini biasanya digunakan terutama untuk anak-anak, yang dimana  terapi ini membantu mereka mengekspresikan emosi dan mengatasi masalah sosial melalui permainan yang dipandu oleh terapis.

 2. Terapi Sosial dan Keterampilan Sosial

        Terapi ini mengajarkan keterampilan dasar dalam berinteraksi dengan orang lain, seperti berkomunikasi, bekerja sama, dan menyelesaikan suatu konflik.

       Terapi Kelompok, terapi ini memberikan individu kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain yang menghadapi masalah serupa, yang dapat meningkatkan keterampilan sosial dan rasa dukungan.

 3. Intervensi Medis

        Melakukan pengobatan, bisa dengan obat-obatan tertentu yang digunakan untuk menangani gejala seperti kecemasan atau depresi. Konsultasi dengan Profesional seperti psikolog atau psikiater agar dapat memberikan diagnosis dan rencana perawatan yang lebih tepat.

 4. Dukungan Lingkungan

         Dukungan dari keluarga dan teman sangatlah penting, karena dapat membantu individu merasa lebih aman dan diterima. Program dukungan sosial di sekolah atau komunitas dapat membantu mengatasi isolasi sosial.

  Pencegahan gangguan perkembangan sosial emosional. Pencegahan dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti :

 1. Pendidikan Emosi

       Mengajarkan anak untuk mengenali dan mengelola emosi mereka sejak dini.

 2. Lingkungan yang Mendukung

        Memilih atau menciptakan lingkungan yang aman dan suportif di rumah dan sekolah.

 3. Deteksi Dini

       Mengidentifikasi tanda-tanda awal gangguan sosial emosional dan memberikan intervensi yang tepat.

Kesimpulan :

       Gangguan dalam perkembangan sosial emosional dapat mempengaruhi kemampuan individu untuk berinteraksi dan mengelola emosi dengan baik. Dengan memahami faktor penyebab, gejala, dan penanganan yang tepat, gangguan ini dapat diatasi atau diminimalisir dampaknya. Dukungan dari keluarga, lingkungan, dan profesional kesehatan mental sangat penting dalam proses pemulihan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun