Tradisi dan ritual budaya seperti upacara adat, festival, dan perayaan komunitas juga dapat memperkuat ikatan sosial dan memberikan kesempatan bagi setiap individu untuk mengekspresikan emosi mereka dalam konteks yang aman dan dapat diterima.
 4. Model Perilaku
      Budaya menyediakan model perilaku yang dapat diamati dan ditiru oleh individu, mempengaruhi cara mereka mengelola emosi dan berinteraksi dengan orang lain.
     Interaksi antara lingkungan dan budaya memengaruhi perkembangan sosial emosional. Contoh, seorang anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang mendukung, namun, dalam keadaan budaya yang menekankan, kemungkinan anak tersebut akan mengembangkan cara adaptif untuk mengekspresikan emosinya dalam kerangka budaya tersebut. Lingkungan yang multikultural dapat memberikan anak pemahaman yang lebih luas tentang berbagai macam norma emosional dan sosial, sehingga memperkaya keterampilan sosial emosional mereka.
     Pentingnya Kesadaran Budaya dalam Pendidikan dan Pengasuhan. Guru dan orang tua yang memahami peran budaya dalam perkembangan sosial emosional dapat lebih efektif dalam mendukung anak-anak.
    Mereka bisa menyesuaikan strategi pengajaran dan pengasuhan dengan latar belakang budaya anak. Mereka juga bisa memanfaatkan nilai-nilai budaya untuk mendukung perkembangan sosial emosional yang sehat. Serta membantu anak-anak memahami dan menghargai keberagaman budaya dalam lingkungan mereka.
Kesimpulan :
     Lingkungan dan budaya memainkan peran penting dalam membentuk perkembangan sosial emosional suatu individu. Memahami bagaimana keduanya itu dapat berinteraksi untuk membantu kita menciptakan lingkungan yang mendukung, dalam perkembangan sosial emosional yang sehat dan harmonis.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI