Mohon tunggu...
Riska Zafitri cahyanti
Riska Zafitri cahyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Daniel Goleman tentang Kecerdasan Emosional (Emotional Intelligence)

13 November 2024   20:38 Diperbarui: 14 November 2024   23:05 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Daniel Goleman

Biografi :  

            Daniel Goleman, lahir pada 7 Maret 1946, stockton, California, AS. Ia bekerja sebagai psikolog, dan juga sebagai penulis. Orang tuanya adalah profesor universitas. Ayahnya, Irving Goleman, profesor humaniora di Stockton College, (sekarang menjadi  San Joaguin Delta College), sementara ibunya, Fay Goleman, profesor sosiologi di University of the Pasific. Goleman berkuliah di Amherst College, dan ia lulus dengan pujian. Ia juga berkuliah di University of California di Berkeley melalui program Independent Scholar di Amherst. Kemudian ia meraih gelar Ph.D dalam psikologi klinis di Harvard University. (Ph.D adalah gelar yang diberikan kepada mereka yang sudah menyelesaikan S3 di negara tertentu, misalkan Amerika dan Inggris).

            Pada tahun 1993, Goleman mendirikan Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning (CASEL) di Pusat Studi Anak Universitas Yale, yang kemudian pindah ke Universitas Illinois di Chicago. CASEL (Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning), adalah organisasi yang mempunyai misi untuk memperkenalkan pembelajaran sosial dan emosional ke dalam pendidikan siswa dari prasekolah hingga sekolah menengah ke atas. Pembelajaran sosial dan emosional (SEL) memerlukan metode yang akan digunakan anak-anak dan dewasa muda untuk mengembangkan dan menggunakan pengetahuan, sikap, kemampuan dalam memahami dan mengatur emosi serta berempati dengan orang lain.

            Pada tahun 1996, Goleman juga mendirikan organisasi Consortium for Research on Emotional Intelligence in Organizations (CREIO). Organisasi ini dibentuk untuk meningkatkan pemahaman dan penerapan kecerdasan emosional dan sosial dalam organisasi dengan mendorong penciptaan dan berbagi pengetahuan.

            Buku karya Goleman yang berjudul "Emotional Intelligence", memperoleh pengakuan luas atas kontribusinya pada bidang kecerdasan emosional, pada bidang ini juga mencakup tentang kesadaran diri, pengelolaan emosi, empati, dan keterampilan sosial. Selain buku Emotional Intelligence, Goleman juga menulis buku-buku tentang topik-topik termasuk penipuan diri, kreativitas, transparansi, meditasi, pembelajaran sosial dan emosional, ekoliterasi dan krisis ekologi, dan visi Dalai Lama untuk masa depan.

Teori Daniel Goleman :

            Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk memahami perasaan diri sendiri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, serta menjalin hubungan yang baik dengan orang lain. Goleman berpendapat bahwa kecerdasan emosional ini penting untuk kepemimpinan yang efektif dan keberhasilan bisnis. Menurutnya, kecerdasan emosional membantu pemimpin dalam berinteraksi yang tepat dengan tim dan membangun hubungan tim yang kuat.

  

  –> Unjuk rasa atau demonstrasi ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satu faktornya yaitu, fasilitas yang belum memadai.  Pada gambar 1.1 merupakan contoh dari sikap emosional.

Ada 5 komponen kecerdasan emosional menurut Daniel Goleman :

1. Kesadaran Diri (Self-Awareness)

            Adalah kemampuan untuk mengenali dan memahami pikiran, perasaan, dan emosi diri sendiri, yang semuanya dapat memengaruhi interaksi diri dengan orang lain.

2. Pengaturan  Diri (Self-Regulation)

            Adalah kemampuan untuk mengendalikan emosi dan menyesuaikannya dengan situasi yang sedang dihadapi.

3. Motivasi Diri (Self-Motivation)

            Merupakan kekuatan batin yang mendorong diri untuk mengarahkan upaya yang diperlukan dan mencapai keberhasilan. Orang yang memiliki motivasi cenderung berfokus pada tujuan dan berupaya dalam mencapai sesuatu yang diinginkan meskipun mengalami kegagalan.  

4. Empati

            Adalah kemampuan untuk memahami perasaan dan masalah orang lain, berpikir dari sudut pandang mereka, menghargai perbedaan perasaan orang lain, dan peka terhadap perasaan orang lain. Orang yang dapat memahami emosi orang lain maka orang tersebut dapat melihat masalah dari semua perspektif dan membuat keputusan yang objektif.

5. Keterampilan Sosial (Social Skills)

            Adalah kemampuan seseorang untuk mengelola emosi diri sendiri dan orang lain, serta berinteraksi dengan orang lain secara efektif. Keterampilan yang baik dapat membangun hubungan yang kuat dengan orang lain, dan berinteraksi dengan lancar. Contohnya seperti mendengarkan secara aktif, komunikasi verbal dan nonverbal, kepemimpinan, kemampuan perspektif.

Manfaat dari Teori Kecerdasan Emosional Daniel Goleman yaitu :

1. Meningkatkan Kemampuan Berinteraksi

            Kecerdasan emosional membantu seseorang untuk mengenali dan mengelola emosi diri dan orang lain, sehingga dapat berinteraksi dengan lebih baik.

2. Membantu Mengatasi Situasi Sulit

             Seseorang dengan kecerdasan emosional yang baik dapat mengenali dan mengatasi situasi yang sulit sebelum keadaan memburuk.

3. Menurunkan Risiko Penyakit

            Kecerdasan emosional dapat membantu seseorang terhindar dari penyakit stres, kecemasan, dan depresi.

4. Membangun Hubungan Yang Sehat

            Kecerdasan emosional dapat membantu seseorang membangun hubungan yang sehat dengan orang lain

5. Membantu Kepemimpinan

            Kecerdasan emosional dapat membantu seseorang menjadi pemimpin yang efektif, mengelola stres, dan bekerja sama dengan orang lain.

Kesimpulan :

     Kecerdasan emosional sangatlah penting, Pemimpin dengan EQ (Kecerdasan Emosional) yang tinggi cenderung tidak mudah stres, lebih pandai dalam berkomunikasi, lebih berempati, dan lebih mudah mengatasi tantangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun