Mohon tunggu...
Riska Wulan Ningsih
Riska Wulan Ningsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - bismilah bisa

semangat

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mom Harus Bisa Memahami Manakah yang Didahulukan Berpikir atau Emosi Ya?

22 Mei 2022   17:59 Diperbarui: 22 Mei 2022   18:06 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita sering menghadapi berbagai masalah emosional, mulai dari merasakan banyak emosi sekaligus hingga mencoba mengendalikannya. Oleh karena itu,  untuk menunjang kehidupan emosional kita, diperlukan kemampuan untuk mengatur emosi kita. 

Menurut Anda dari mana regulasi emosi itu berasal? Jawabannya adalah otak kita. Semua aktivitas dan apa yang kita rasakan adalah hasil dari otak kita. Otak mengeluarkan hormon sesuai dengan kebutuhan  setiap peristiwa yang kita alami.

Ketika otak melepaskan hormon dan menyebarkannya ke seluruh tubuh,  kita  menghasilkan emosi dan reaksi tertentu.  Setelah mengenali ancaman,  otak  melepaskan hormon kortisol dan adrenalin. Kedua hormon tersebut dilepaskan saat kita mengalami situasi  berbahaya atau saat kita merasa stres. Ketika hormon menyebar ke seluruh tubuh, tingkat adrenalin  meningkat, detak jantung dan suhu meningkat, ketegangan otot dimulai, dan tubuh siap menyerang dan  melarikan diri. Sebaliknya, ketika kita berada dalam situasi yang berharga, bahagia, dan bangga,  otak  melepaskan hormon dopamin, oksitosin, dan serotonin, yang  membuat kita merasa lebih baik.

Secara umum, bagian otak yang aktif secara emosional adalah amigdala, korteks prefrontal, korteks serebral, hipokampus, dan ganglia basalis. Bagi mereka yang tidak terbiasa dengan bagian otak ini, amigdala adalah bagian kecil dari otak yang berfungsi untuk memproses informasi positif dan negatif. Dalam arti tertentu, amigdala adalah sensasi di otak. Berikutnya adalah korteks prefrontal, yang terletak di otak depan, dan korteks cingulate, yang bertindak sebagai pusat kendali (pengaturan emosi dan pengambilan keputusan). Oleh karena itu, semua tindakan kita  diatur oleh korteks ini. Berikutnya adalah hippocampus, yang berperan sebagai penyimpan memori dan navigasi. 

Bagaimana hormon memengaruhi emosi ?

Saat kita marah, kita mengalami peningkatan produksi hormon testosteron dan penurunan kortisol. Hormon testosteron juga berperan dalam membentuk perilaku agresif, terutama pada  pria. Selain itu, produksi hormon kortisol penting ketika lingkungan dengan cepat mengubah cara kita melihat, berpikir, dan berperilaku, memaksa kita ke dalam keadaan "stres". Peningkatan produksi kortisol yang tidak terkendali selama stres membuat kita cemas dan rentan terhadap depresi.  

Peran hormon oksitosin  penting dalam membangkitkan perasaan sayang. Oksitosin diproduksi di hipotalamus dan salah satu fungsinya adalah membangun kepercayaan pada orang lain. Hormon vasopresin, di sisi lain, memainkan peran penting dalam menciptakan rasa takut  untuk pertahanan diri kita. 

Sekarang, ikatan sosial yang kita miliki dengan orang tua dan teman-teman kita dibentuk oleh kerja kedua hormon ini bersama-sama. Peningkatan hormon oksitosin lebih dominan daripada vasopresin, memungkinkan kita untuk memiliki perasaan kasih sayang dan kasih sayang, yang dapat mengatasi kecemasan dalam berurusan dengan orang tua dan teman-teman kita. Perasaan senang ini dapat membentuk kebiasaan belajar kita. Ketika kita mendapatkan hasil yang baik dalam ujian, produksi dopamin kita  meningkat dan kita merasa bahagia. Kegembiraan dan kebanggaan ini akan membuat kita ingin terus belajar dan meningkatkan keterampilan kita dalam pelajaran tersebut. Ketika kita berolahraga dan meningkatkan aktivitas fisik Anda, Anda dapat meningkatkan produksi hormon endorfin, yang menciptakan perasaan sejahtera dan menghilangkan kelelahan dan rasa  sakit di tubuh kita.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun