Gangguan ekspresif misalnya, Beberapa anak akan mencapai titik perkembangan bahasa pada paruh kedua dari tiga tahun pertama, tetapi pada akhirnya  akan menyusul.  Hal ini juga terjadi pada anak dari pasangan terpandang Artica Sari Devi dan Baim. Putri keduanya, Dayana Yastremska Ibrahim, atau  biasa dipanggil Zoe, mengalami disabilitas bicara dan ekspresi sejak  berusia 3 tahun.Â
Gejala gangguan komunikasi ekspresif meliputi: Â
- Sulit merangkai kata menjadi kalimat atau merangkainya dengan benar  Sulit untuk menemukan kata yang tepat ketika berbicara atau menggunakan kata alternatif seperti "um". Â
- Kurang kosa kata atau kosa kata  dibandingkan dengan anak-anak lain pada usia yang sama.Â
- Gunakan kata-kata dari konteks.Â
- Penggunaan tata bahasa yang salah.
Apa yag kita harus waspadai pada gangguan bahasa ini ?
- Jangan gunakan gestur berusia 12 bulan.Â
- Â Saya tidak akan mengatakan sepatah kata pun dalam 15 bulan.Â
-  Berkomunikasi dengan gerakan yang diprioritaskan daripada komunikasi, sulit untuk  meniru suara, dan memahami perintah verbal sederhana dalam 18 bulan. Â
- Hanya bisa menirukan ucapan, tidak bisa secara spontan membuat kalimat, menggunakan bahasa lisan hanya untuk kebutuhan mendesak, tidak bisa mengikuti instruksi sederhana, dan tidak normal pada usia 2 tahun Memiliki intonasi yang bagus.
Mengobati gangguan bahasa ekspresif di rumah?Â
Komunikasi adalah keterampilan dasar manusia yang paling penting, dan sangat dapat dipahami apakah gangguan bahasa membuat orang tua takut pada anak-anak mereka.Â
Tidak mengherankan, orang tua khawatir bahwa seseorang dengan hambatan bahasa selama perkembangan bahasa  anak mereka mungkin tidak berhasil atau menjalin hubungan yang berarti dengan orang lain. Gangguan bicara merupakan masalah belajar yang serius, tetapi sangat mungkin untuk diatasi, terutama jika dimulai sejak dini.
Keterlambatan bicara juga merupakan gejala dari berbagai gangguan seperti cacat intelektual, gangguan spektrum autisme, attention deficit hyperactivity disorder, gangguan perkembangan bersama, dan gangguan pendengaran.Â
“Solusi untuk anak dengan keterlambatan bicara adalah  terapi wicara. Seringkali lebih baik, tetapi biasanya dijadwalkan dua kali seminggu. Orang tua juga banyak berbicara kepada anak-anaknya, misalnya, dan membaca buku. Anda harus memberikan stimulus yang terfokus dengan bermain bersama. anak-anak dan meminta mereka untuk tidak mendapatkan gadget.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H