Berbicara adalah suatu kemampuan primer yg wajib  dimiliki sang setiap individu buat bisa berkomunikasi menggunakan orang lain. Banyak orangtua yg cenderung kurang mempunyai kekhawatiran jika anaknya belum lancar berbicara dibandingkan anak lain yang seusianya. Mereka menduga bahwa keterlambatan bicara merupakan sesuatu yang wajar, terutama apabila terdapat anggota keluarga yang dahulu pula mengalami keterlambatan.Â
Kenyataan pada lapangan menerangkan bahwa anak yg terlambat bicara ditentukan 5 faktor, yaitu adanya kendala didalam pendengaran, kendala perkembangan dalam otak yang menguasai kemampuan oral-motor, perkara keturunan, perkara pembelajaran & komunikasi menggunakan orangtua dan pula bisa dikarenakan faktor televisi.Â
Anak yang mengalami ekspresif kesulitan  mengekspresikan diri dalam bahasa, tulisan, dan gerak tubuh. Beberapa anak mungkin terlambat  mencapai tonggak perkembangan bahasa  dalam  tiga tahun pertama, tetapi pada akhirnya akan menyusul. Inilah yang disebut "penutur terlambat". Anak-anak yang tetap sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata dapat didiagnosis dengan gangguan ekspresi atau gangguan bahasa lainnya.Â
Ada yang tau apa itu bahasa verbal ?
Bahasa verbal proses pertukaran  informasi antara individu atau kelompok yang memiliki makna atau tujuan yang ditransmisikan.  Secara umum, bahasa verbal adalah komunikasi  lisan atau tertulis, dengan menggunakan kata-kata. Bahasa verbal juga sebagai  anak tunarungu, bagaimana anak tunarungu berkomunikasi dengan kita orang biasa? Nah kita dapat mengajar dengan bahasa isyarat dan anak tunarungu untuk menulis. Hal ini memudahkan komunikasi dengan penyandang disabilitas.
Minggu lalu kita mempelajari apa itu  bahasa Reseptif dan Ekspresif cara berkomunikasi dengan anak. Singkatnya, bahasa reseptif adalah cara anak memahami bahasa, dan bahasa ekspresif adalah cara anak menggunakan kata-kata untuk mengekspresikan dirinya.Â
Kedua keterampilan berbahasa tersebut dapat menimbulkan masalah jika anak tidak mampu menggunakan bahasa  Reseptif dan Ekspresif  yang sesuai dengan usianya.Â
Penyebab gangguan bicara ekspresif atau reseptif  anak tidak jelas. Masalah ini bisa menjadi gejala dari penyebab kecacatan atau keterlambatan perkembangan. Gangguan ini terjadi pada 10 hingga 15 persen anak  di bawah usia 3 tahun. Pada usia 4 tahun, keterampilan bahasa umumnya lebih stabil dan dapat diidentifikasi dengan lebih akurat  apakah mereka cacat atau tidak.Â
Gangguan bahasa reseptif. Dalam hal ini, anak terlambat berbicara karena  tidak mengerti bahasanya. Penyebabnya mungkin tuli, keterbelakangan mental, atau autisme.Â
Seiring bertambahnya usia anak dengan gangguan bahasa reseptif, mereka juga mengalami kesulitan memahami struktur dan aspek bahasa, seperti nada suara dan bahasa tubuh. Saat menangani anak dengan gangguan bahasa reseptif, perlu diketahui penyebabnya. Â Dengan Terapi bicara dan pengobatan mungkin diperlukan.
Gejala gangguan bahasa reseptif adalah:Â
- Sulit untuk memahami apa yang  orang lain katakan. Â
- Kesulitan dalam memahami dan mengikuti instruksi dan instruksi yang umumnya dapat diberikan oleh anak-anak pada usia yang sama.Â
- Sulit untuk mengatur pikiran  berbicara dan menulis.