Mohon tunggu...
Riska Wulan ningsih
Riska Wulan ningsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - riskawulanningsih2007
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Adanya Bahasa Reseptif Ternyata Ada Bahasa Ekspresif Juga Mom, Mari Kita Mengenal Apa Itu Bahasa Ekspresif ?

22 Maret 2022   14:31 Diperbarui: 22 Maret 2022   19:09 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang anak dapat menambah kesempurnaan sebuah keluarga. Tak heran, jika kehadirannya dinantikan oleh semua orang tua. Nantinya, wujud anak ini akan menjadi penerus kedua orang tuanya. Jadi ketika seorang anak diberkati, perasaan bahagia muncul  di benak orang tua. Merawat dan mengasuh anak akan menjadi prioritas utama para ayah dan ibu. Tentu saja, ini dilakukan demi bayi.Namun dalam proses membesarkan anak, tidak dapat disangkal bahwa akan  banyak kontradiksi yang terjadi. Terkadang kesabaran dan kesabaran diuji saat orang tua mengasuh anak. 

Harapan anak yang tinggi seringkali membuat orang tua lupa untuk mendengarkan anaknya. Oleh karena itu, diperlukan pengendalian diri yang baik untuk membesarkan anak. Karena pada dasarnya setiap anak memiliki karakter dan kepribadian yang berbeda-beda. Peran orang tua & pula pendidik pada hal ini secara garis akbar  yaitu buat mengarahkan anak pada berbagi potensi yg dia miliki. Nah, keterampilan pada berbahasa adalah keterampilan yg harus  dikembangkan sang orang tua & pendidik dalam anak usia dini, lantaran pastinya setiap anak mempunyai kemampuan berbahasa yang bhineka & tidak mampu di sama ratakan. Salah satu keterampilan bahasa ini yaitu keterampilan bahasa ekspresif.  

Bahasa ekspresif merupakan kemampuan yg dimiliki anak buat membicarakan apa yg sebagai keinginannya. Untuk membuatkan bahasa yg bersifat ekspresif ini seseorang anak memerlukan cara yg sinkron menggunakan termin perkembangannya menggunakan memperhatikan faktor-faktor yg menghipnotis langsung anak tersebut. Kemampuan untuk merangkai pikiran dan mengaturnya menjadi kalimat yang bermakna. Anak-anak tidak dituntut untuk memiliki tata bahasa yang benar, tetapi kita dapat mengenali urutan dan arti kata. Komunikasi ekspresif adalah kemampuan menyampaikan pikiran dengan menggunakan bahasa yang bermakna dengan tata bahasa yang benar.

Contoh penggunaan bahasa ekspresif adalah ketika seorang anak menggunakan kata atau struktur kalimat yang benar untuk menyampaikan makna, seperti menggunakan kata "ini" untuk menunjukkan sesuatu yang dekat, dan menggunakan "itu" untuk menunjukkan sesuatu yang jauh darinya. 

perkembangan umur 0-12 bulan

Usia yang bahkan baru lahir, bayi dapat berbicara sambil menangis, pada usia 0 hingga 12 bulan ini, bayi akan  mengekspresikan apa yang paling mereka inginkan dengan menangis atau menggumamkan suara dan ketika bayi melihat raut wajah ibunya, dia akan tersenyum dan mengeluarkan suara-suara kecil. Setiap perkembangan akan menimbulkan perubahan, perkembangan yang terjadi di awal akan menetukan perkembangan selanjutnya dan berurutan. anak tidak bisa berkembang jika anak tidak melewati perkembangan sebelumnya. untuk mengetahui perkembangan bahasa anak apakah mengalami perlambatan untuk bicara apakah tidak ? Tahapan perkembangan bicara yang normal dimulai dari cooing, babbling, dan kombinasi beberapa kata.

perkembangan umur 1-3 tahun

Ketika seorang anak berusia 1-2 tahun,  awalnya  dapat mengucapkan satu kata, sekarang mereka mulai dapat mengucapkan satu kalimat meskipun hanya terdiri dari dua kata. Apa yang dikatakan seorang anak  pada usia 12 tahun  secara bertahap akan menjadi lebih jelas karena anak telah melalui proses pengucapan dan penggunaan konsonan secara meningkat. Kemudian, pada usia 2-3 tahun, ia mengalami pertumbuhan kosakata yang cukup pesat. Kalimat yang dia ucapkan bukan hanya dua kata lagi, tapi tiga kata lagi. Tapi biasanya hanya anggota keluarga  yang bisa mengerti apa yang dia katakan karena dia sering mendengar obrolan teman-teman kecilnya sehingga dia akan sering memberikan pendapatnya melalui komentar meskipun hanya bertele-tele. Hal ini dilakukan oleh anak untuk menarik perhatian semua orang di sekitarnya, terutama ibunya.

perkembangan umur 3-5 tahun

Pada saat seorang anak berusia 3 tahun, kalimat mereka sudah  lebih dari tiga kata. Anak akan sering bercerita tentang apa  yang baru saja dialaminya, baik  di luar  maupun di dalam rumah. Pada usia ini, keluarganya tidak hanya  dapat memahami apa yang dia katakan, tetapi sekarang orang lain juga dapat memahami apa yang dia katakan dengan jelas. Pada usia 5 tahun, anak-anak sudah dapat berbicara dengan lancar dan tentunya lebih jelas sehingga orang-orang di sekitar dapat dengan mudah mendengar. Anak-anak sudah mulai menguasai kata-kata saat mereka berbicara seperti orang dewasa, dapat menceritakan kisah-kisah imajinatif dengan kata-kata mereka sendiri, dan mengucapkan kata-kata dengan baik dan benar.

Penting juga untuk dicatat buat orang tua bahwa tidak semua anak memiliki kendali penuh atas perkembangan bahasa ekspresif mereka. Beberapa anak juga menderita bicara cadel, bahkan jika gangguan tersebut tertunda hingga  dewasa, faktor-faktor yang mempengaruhinya tidak pasti. Banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut yaitu  bawaan  seperti genetik, namun ada juga kasus dimana orang tua kurang memperhatikan  perkembangan bahasa ekspresif anak. Oleh karena itu, ada baiknya orang tua  selalu berperan penuh dan mendampingi anaknya dalam setiap tahapan perkembangan bahasa ekspresif anaknya hingga dewasa.  

penulis riska wulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun