Mohon tunggu...
Riska Vianto
Riska Vianto Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis dan Pengusaha

Belajar, Berjuang, Dan Berkarya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Merdeka Jilid 2 (Independence Volume 2)

5 Agustus 2024   08:51 Diperbarui: 5 Agustus 2024   08:51 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MERDEKA JILID 2/RV.MRD.001

INDEPENDENCE VOLUME 2/RV.MRD.001

Oleh Riska Vianto (05 Agustus 2024)

            Politik di negara Indonesia sejak Merdeka sampai hari ini, dimana negeri Indonesia sudah berumur 79 Tahun besok pada hari Sabtu, tanggal 17 Agustus 2024. Sejatinya kemerdekaan belum bebar-benar dirasakan oleh rakyat Indonesia. Kemerdekaan hanya dapat dirasakan oleh kalangan pejabat dan konglomerat saja. Menurut laporan World Inequality Report (WIR). 1% penduduk terkaya di Indonesia menguasai 30.16% dari total asset rumah tangga secara nasional pada tahun 2022. Sementara  kelompok 50% terbawah di Indonesia hanya memiliki 4,5% dari total kekayaan.

            Factor kesenjangan sosial adalah masalah yang sangat menonjol di negeri ini. Yang miskin akan tetap miskin sedangkan yang kaya akan semakin tambah kaya. Karena perputaran uang memang berada disekitaran orang kaya. Hal ini yang membuat saya sadar, ternyata memang kejam sekali hidup di negara ini. Pemerintah seolah buta matanya melihat kesenjangan sosial ini yang begitu ekstrim. Sedangkan dalam Pancasila terdapat pasal keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Tapi pada kenyataanya kemerdekaan hanya untuk para pejabat dan para konglomerat semata.

            Saya kira perjalanan selama 79 tahun negara ini sudah begitu matang untuk menjadikan negara ini menjadi negara yang maju dan berdikari. Tapi memang dari hasil banyak penelitian memang orang miskin dinegara ini dipelihara kemiskinanya bukan dipelihara untuk disejahterakan. Karena sejatinya kemiskinan merupakan komoditas yang menguntungkan bagi konglomerat dan pejabat. Orang miskin pada umumnya berpendidikan rendah dan mudah untuk di kadali. Sebagai contohnya dalam pemilu orang miskin akan sangat mudah untuk dibeli suaranya. Karena memang mereka mengutamakan perut daripada ideologinya.

            Sebagai contoh nyata yang saya hadapi adalah Ketika pemilu presiden 2019. Dikampungku banyak orang yang sebagai agen penyebar uang. Bapak saya sendiri ditawari untuk memilih Jokowi nanti dikasih uang 100 ribu. Tapi bapak saya menolaknya. Tetapi banyak sekali orang yang tergiur uang seratus ribu kemudian mimilih Jokowi. Begitupun juga ditahun 2024 banyak orang yang menyebarkan uang dengan sarat memilih Prabowo dan Gibran. Hal ini sebagai contoh rahasi umum. Politik uang sangat umum dinegara ini. Jadi suap menyuap sudah terbiasa dari kalangan elit sampai rakyat jelata.

            Kemudian akan lanjut pada korupsi. Setalah berhasil menyuap rakyat para pejabat akan berusaha menutupi modal dengan korupsi, sebodoh apapun rakyat sudah tau Dimana budaya korupsi sudah mandarah daging bagi negara ini. Contoh kecil yang saya tahu adalah korupsi dari kalangan bawah dilakukan oleh para guru maupun orang kantoran. Saya sendiri jualan alat elektronik seperti laptop dan computer. Pada tahun 2023 kemarin ada seorang guru dating kepada saya mau beli laptop seharga 6.5 jt tapi dinota disuruh menulis 10jt. Laptop dibuat harga 7.5jt dan disuruh buatkan nota fiktif buat printer senilai 2.5jt sedangkan mereka tidak beli printer ke saya. Ini contoh dari kasus korupsi dari Tingkat bawah. Sedangkan dari Tingkat atas sudah tidak perlu dirahasiakan lagi. Seperti halnya kasus korupsi Tambang, Proyek jalan, kemudian Menara BTS dan lain sebagainya. Itu menyebabkan kerugian negara yang begitu besar.

            Tapi memang sudah budaya yang dilestarikan dinegara kita. Korupsi dapat aman asal dilaksanakan dengan jamaah alias berbagi kepada yang lainya. Dari banyaknya korupsi saya mulai paham. Memang kasus korupsi yang ketahuan ada yang secara natural ketahuan. Ada yang memang dijadikan alat politik. Siapapun dapat dilindungi dari kasus korupsi entah dia korupsi sebanyak apapun. Tetapi korupsi juga bisa dijadikan alat untuk memukul lawan politik. Bahkan bisa jadi pejabat yang baik walaupun prosentasinya begitu kecil bisa saja dijebak untuk terkena kasus korupsi, jadi itulah yang terjadi dinegara ini.

            Pesan saya buat generasi penerus bangsa ini baik para elit maupun rakyat jelata. Kalian harus bisa memperbaiki ini. Karena saat ini kami yang sadar akan hal ini tidak bisa berbuat apa-apa kecuali hanya curhat dan berdoa. Jika kalian melihat tulisan ini. Maka segeralah untuk memperbaiki negeri ini. Karean sejatinya jika kalian masih mau hidup dinegara tercinta Indonesia maka kalian juga harus menjaga dan memperbaiki negeri ini. Baik melalui lingkungan maupun secara pemerintahan.

            Dari kasus yang sering terjadi di negeri ini baik suap, korupsi dll. Maka jika tidak segera diperbaiki maka pada saatnya bisa terjadi kerusakan yang besar dinegara ini. Bisa jadi negara kita tidak bisa berumur sampai 100 tahun. Bisa saja setiap wilayah akan keluar dari NKRI. Hal itu mungkin saja bisa terjadi. Jika pemerintah dan para konglomerat masih berlaku sewana-wena terhadap negara ini. Rakyat dan sumber daya alam dijadikan sapi perah para elit dan konglomerat.

            Ingat Rakyat itu akan marah (Revolusi) apabila terjadi 2 kemungkinan. Yang pertama rakyat semakin pintar dan mengetahui kesewenang-wenangan penguasa, maka rakyat bisa saja menurunkan penguasa atau bahkan bisa saja memisahkan diri dari negara. Kemungkinan yang kedua adalah rakyat semakin menderita kemiskinan, kelaparan dll maka yang terjadi amarah tidak bisa terbendung lagi. Istilahnya orang lapar itu gampang emosi. Maka Ketika lapar yang diperlukan adalah makanan. Jika mereka sudah muak dengan kondisi yang sangat menyakitkan maka rakyat bisa saja mengampil alih negar.

            Banyak kasus itu terjadi. Seperti halnya di prancis dan rusia. Dulu Kerajaan prancis dan Rusia begitu berkuasai. Tetapi setalah berlaku sewenang-weang kepada rakyatnya maka rakyat akan marah dan mengulingkan Rajanya. Semua itu bisa berlaku untuk semua negara di dunia. Negara yang berusia ratusan tahunpun bisa hancur apalagi negara Indonesia yang baru berumur 79 tahun. Kemungkinan yang terjadi untuk hancur begitu besar apabila pemerintah tidak bisa memperbaiki kerusakan di negara ini.

           

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun