Sistem muskuloskeletal tubuh adalah struktur yang mendukung anggota badan, leher, dan punggung. Gangguan pada sistem ini disebut sebagai gangguan muskuloskeletal yang bisa memengaruhi fungsi pada ligamen, otot, saraf, sendi dan tendon, serta tulang belakang. Penyebabnya bisa beragam, misalnya radang sendi sampai patah tulang.
Sekitar 1,71 miliar orang memiliki kondisi muskuloskeletal di seluruh dunia. Kondisi muskuloskeletal adalah penyebab utama kecacatan di seluruh dunia, dengan nyeri punggung bawah menjadi penyebab utama kecacatan di 160 negara. Kondisi muskuloskeletal secara signifikan membatasi mobilitas dan ketangkasan, menyebabkan pensiun dini dari pekerjaan, tingkat kesejahteraan yang lebih rendah, dan berkurangnya kemampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Pertumbuhan penduduk dan penuaan, jumlah orang yang hidup dengan kondisi muskuloskeletal dan keterbatasan fungsional terkait, meningkat pesat (Cieza, 2021).
Meningkatnya usia, proses penuaan menurun disebabkan karena fungsi fisiologis mengalami penurunan sehingga tidak ada penyakit yang menular ataupun muncul pada lansia. Daya tahan tubuh lansia mudah terkena penyakit menular dan rentan terinfeksi karena proses degeneratif.
Gangguan muskuloskeletal sering dialami oleh lansia yang memiliki masalah kesehatan disebabkan karena perubahan otot secara degeneratif sehingga lansia akan merasakan kekakuan otot, hilangnya gerakan dan keluhan nyeri, tanda-tanda inflamasi seperti nyeri tekan dan pembengkakan yang menyebabkan imobilitas.
Adapun komplikasi ketika masalah gangguan muskuloskeletal pada lansia jika tidak di tangani berakibat kekakuan sendi dimana nantinya akan mengalami pembengkakan dan kekakuan sendi, imobilitas fisik bahkan mengakibatkan kelumpuhan. Hambatan mobiltas fisik adalah terbatasnya dalam pergerakan fisik tubuh secara terarah dan mandiri pada ekstermitas satu atau lebih. Penurunan kemampuan otot, kekakuan pada persendian, gemetar pada tangan, kepala dan rahang bawah yang disebabkan adanya gangguan muskuloskeletal sehingga terjadi hambatan mobilitas fisik yang mempengaruhi perubahan motorik dan tingkat kemandirian lansia seiring dengan bertambahnya usia.
Faktor  penyebab muskuloskletal  disorder adalah  usia,  merokok,  berat  badan berlebih,  dan  kurangnya  aktivitas  fisik.  Pada  lansia,  rendahnya  tingkat  aktivitas fisik  menurunkan  kualitas  hidup,  penurunan  kekuatan  otot  sehingga  rentan terjadi  fraktur,  osteoporosis,  osteoartritis  dan  rematik  (Nawrocka,Niestrój-Jaworska, Mynarski, & Polechoński, 2019).
Pada Lansia di PRA Tirtoadi aktivitas sehari hari adalah antara lain sebagai ibu rumah tangga, mengelola kebun dan aktivitas di organisasi seperti pengajian, sehingga banyak beberapa masyarakat menginginkan ada aktivitas fisik olahraga secara rutin untuk mengurangi gangguab musculoskeletal yang sering dialami.
Berikut Contoh Exercise untuk mengurangi keluhan muskuloskeletal pada lansia terlihat pada gambar diatas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H