Mohon tunggu...
Riska Restiana
Riska Restiana Mohon Tunggu... Penjahit - Ibu rumah tangga

Hobi saya mendengarkan musik, film

Selanjutnya

Tutup

Music

Musik yang Terkena Batasan dan Larangan di Indonesia

6 Februari 2024   13:17 Diperbarui: 6 Februari 2024   13:30 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Musik yang Terkena Batasan dan Larangan di Indonesia

Musik, sebagai bentuk seni yang merayakan ekspresi kreatif, terkadang dapat menjadi pusat perdebatan dan konflik di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Seiring dengan dinamika sosial, budaya, dan agama, beberapa jenis musik menghadapi batasan dan larangan di Indonesia. Artikel ini akan menjelajahi beberapa kasus kontroversial terkait dengan larangan musik di tanah air.

 1. Metal dan Musik Berat:

Musik metal dan genre berat sering kali mendapat sorotan di Indonesia. Aliran musik ini kadang dianggap kontroversial karena liriknya yang cenderung gelap atau terkait dengan tema-tema yang dianggap tidak sesuai dengan norma sosial atau agama. Pada beberapa kesempatan, konser-konser metal dapat dibatasi atau bahkan dilarang oleh pihak berwenang.

 2. Musik dengan Lirik Kontroversial:

Larangan juga diterapkan terhadap musik dengan lirik yang dianggap meresahkan masyarakat atau melanggar nilai-nilai moral. Penyensoran dapat melibatkan lagu-lagu yang dianggap mengandung unsur pornografi, kekerasan, atau konten yang dianggap merusak ketertiban sosial.

 3. Kontroversi Terkait Agama:

Musik yang dianggap menyinggung atau merendahkan agama juga dapat menghadapi larangan. Pemerintah berupaya melindungi nilai-nilai keagamaan dengan mengawasi dan mengatur konten musik agar tidak menghina atau menyinggung keyakinan masyarakat.

4. Radikalisme dan Ekstremisme:

Beberapa lagu atau grup musik dapat dihentikan jika dianggap mendukung ideologi radikal atau ekstremisme. Langkah-langkah ini diambil untuk mencegah penyebaran pandangan yang dapat mengancam keamanan dan stabilitas negara.

 5. Kebijakan Sensor dan Kontrol Konten:

Dengan perkembangan teknologi dan akses mudah terhadap musik melalui internet, pemerintah juga menghadapi tantangan baru dalam mengawasi dan mengontrol konten musik. Kebijakan sensor atau larangan dapat diimplementasikan untuk melindungi generasi muda dari paparan konten yang dianggap tidak sesuai dengan norma sosial.

Kesimpulan

Larangan musik di Indonesia mencerminkan upaya untuk menjaga keseimbangan antara kebebasan seni dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam masyarakat. Meskipun beberapa jenis musik menghadapi kendala, penting untuk memastikan bahwa tindakan tersebut tidak membatasi keberagaman dan kebebasan berekspresi yang esensial bagi perkembangan seni dan budaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun