Mohon tunggu...
RISKA PUTRIYANA
RISKA PUTRIYANA Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hai aku Riska

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Sifat Nasionalisme pada Era Digital 4.0

4 November 2022   05:51 Diperbarui: 4 November 2022   05:53 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan 

Perubahan dari zaman ke zaman dalam lingkup aspek teknologi dapat dikatakan sebagai perubahan yang mobilisasinya paling cepat dibandingkan dengan berbagai aspek seperti sosial, ekonomi, politik dan aspek-aspek lainnya. Teknologi yang semakin canggih dapat mempengaruhi segala aspek yang terjadi di dalam dunia yaitu ekonomi, politik, sosial, budaya, gaya hidup, dan aspek-aspek lainnya. Kita dapat mengakses segala informasi secara gampang dan instan hanya melalui smartphone. 

Berkembang dengan pesatnya teknologi yang terjadi di dunia juga harus diimbangi dengan tanggung jawab dan pengendalian dari diri sendiri maupun dari institusi dalam negara/internasional. 

Tak dapat dipungkiri, era digital 4.0 ini membuat segala urusan menjadi lebih mudah. Terutama pada tahun 2022 ini, setelah melewati masa pandemi yang segalanya diurus secara online baik itu dalam lingkup perekonomian, pendidikan, politik, sosial, serta lingkup lainnya membuat manusia dengan mudahnya bertransaksi/bersosialisasi tanpa harus bertemu secara fisik/tatap muka. 

Sebagai pelajar, era digital/teknologi yang modern ini membuat kegiatan belajar-mengajar menjadi lebih mudah karena kita dapat mengakses segala informasi yang kita butuhkan di waktu kapanpun kita akan mengaksesnya. 

Dalam era teknologi modern ini kerap membuat gaya hidup serta pola pikir yang baru dalam beraktivitas maupun bersosialisasi. Globalisasi yang sangat cepat menyebar melalui teknologi yang modern sehingga informasi serta budaya dari luar Indonesia dengan mudahnya sampai ke masyarakat Indonesia. 

Namun, bebasnya informasi yang beredar di internet juga dapat membawa buruk terhadap pola pikir kita jika kita tidak dapat memilah informasi yang langsung diterima atau yang harus dicek kredibilitasnya. Sifat nasionalisme harus dipegang teguh oleh setiap individu masyarakat Indonesia dalam menerima budaya baru dari luar Indonesia. 

Pembahasan 

Nasionalisme, kata yang kerap disebut ketika membahas budaya luar yang akan diterima oleh masyarakat Indonesia. Dikutip melalui KBBI, nasionalisme memiliki pengertian kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu.1 Secara singkat, nasionalisme merupakan semangat kebangsaan setiap individu masyarakat dalam mempertahankan negaranya. 

Nasionalisme merupakan sifat yang harus dimiliki setiap individu masyarakat Indonesia demi menjaga kestabilan serta keamanan di tanah air Indonesia. Nasionalisme sudah kita kenal sejak kita belajar pada saat sekolah dasar melalui pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Tak hanya saat sekolah dasar, Pendidikan Kewarganegaraan juga menjadi pelajaran wajib tempuh yang ada saat Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga kita kuliah. 

Jika zaman dahulu dikatakan bahwa nasionalisme sebagai perjuangan pahlawan membela NKRI terhadap penjajah, nasionalisme di era digital ini adalah tentang bagaimana kita mengendalikan teknologi yang modern untuk melakukan kepentingan individu maupun masyarakat luas dengan baik dan benar. 

Namun, pada kenyataannya masih banyak masyarakat yang dikendalikan teknologi dan sifat nasionalisme yang kurang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. 

Berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mempraktekkan sifat nasionalisme di dalam kehidupan sehari-hari, sebagai contoh yaitu mencintai dan bangga memakai produk-produk lokal hasil kerajinan Indonesia, menjaga persatuan dan keamanan negara Indonesia melalui sosial media, meningkatkan kemampuan literasi digital dalam menyaring informasi yang akan dibaca 1 Ebta Setiawan, "Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)," Arti kata nasionalisme - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online, diakses 3 November 2022, https://kbbi.web.id/nasionalisme. maupun diterima, tidak menyebarkan informasi palsu (hoax) pada platform sosial media, dan lain-lain. 

Dalam menanamkan sifat nasionalisme, literasi digital sangat diperlukan karena yang seperti kita tahu bahwa banyaknya paham radikalisme yang tersebar luas di sosial media. 

Literasi digital membantu kita untuk mengkritisi informasi yang sedang beredar maupun dibahas di sosial media sehingga persatuan dan kesatuan yang ada di Indonesia tetap terjaga dan stabil. Kurangnya literasi digital bisa mempengaruhi tindakan kita dalam bersosial media menjadi kurang bijak sehingga berkemungkinan kita menjadi pelaku penyebar hoax ataupun pelaku bullying. 

Kasus #JusticeForAudrey merupakan salah satu contoh lemahnya literasi digital yang masih terjadi di Indonesia. Audrey, siswi SMP di Pontianak mengaku bahwa ia mengalami perundungan oleh 12 siswi lainnya yang menyebabkan kerusakan di daerah kewanitaannya. 

Namun, pada kenyataannya setelah dibuktikan melalui visum, klaim yang disebarkan merupakan hoax karena tidak adanya luka/kerusakan pada daerah kewanitaan Audrey.2 Sebelum adanya klarifikasi dari pihak 'pelaku', masyarakat Indonesia sudah berbondong-bondong merundung 'pelaku' melalui sosial media untuk membela Audrey tanpa mendengar dari pihak 'pelaku' mengenai kebenarannya. Hal ini juga dapat memecah belah persatuan Indonesia karena pro dan kontra yang tercipta berdasarkan kasus ini. 

Kesimpulan 

Teknologi yang modern di era digital sangatlah berguna dalam menunjang kemajuan berbagai aspek di Indonesia. Masyarakat Indonesia dituntut untuk mempertahankan sifat nasionalisme dalam era digital demi terjaganya persatuan dan keutuhan berbagai aspek dalam negara. Contoh sifat nasionalisme yang dapat diimplementasikan oleh semua kalangan masyarakat Indonesia pada era digital ini yaitu meningkatkan kemampuan setiap individu dalam literasi digital yang bertujuan untuk menghindarinya perpecahan dalam negara diakibatkan 2 Antara, "Mendikbud Sebut Penganiayaan Audrey Tak Seperti Di Medsos," nasional, April 11, 2019, https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190411122504-20-385296/mendikbud-sebut-penganiayaan-au drey-tak-seperti-di-medsos. banyaknya masyarakat yang menerima berita hoax. Literasi digital dapat dilakukan dengan cara sering membaca berita yang menyediakan berbagai sudut pandang sehingga kita tidak menjadi bias terhadap satu sudut pandang saja tetapi menerima sudut pandang yang berbeda dengan sudut pandang kita. 

DAFTAR PUSTAKA

Antara, "Mendikbud Sebut Penganiayaan Audrey Tak Seperti Di Medsos," nasional, April 11, 2019, https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190411122504-20-385296/mendikbud-sebut-pengania yaan-audrey-tak-seperti-di-medsos.

 Ebta Setiawan, "Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)," Arti kata nasionalisme - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online, diakses 3 November 2022, https://kbbi.web.id/nasionalisme

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun