Mohon tunggu...
Riska Oktafia
Riska Oktafia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

mahasiswa aktif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendapat Netizen Tentang PPN 11%

18 Juni 2022   18:51 Diperbarui: 18 Juni 2022   19:00 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adanya kenaikan PPN yang awalnya 10% menjadi 11% masih menjadi berita hanyat di kalangan masyarakat, bagaimana tidak? Karena siapa pun dan di mana pun kita bertransaksi atas penjualan barang maupun jasa tidak bisa terhindar dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN) ini.

Kenaikan PPN menjadi issue hangat di kalangan masyarakat tentu saja memiliki pendapat yang berbeda, masyarakat yang setuju dengan kebijakan ini meyakini bahwa jika suatu negara menaikan pajak negara dan masyarakat merasa masih mampu untuk membayar maka dapat dikatakan ekonomi dan pendapatan masyarakat di negara tersebut cukup stabil atau bisa dikatakan meningkat. Sedangkan masyarakat yang masih kurang setuju dengan kebijakan ini dikarenakan kenaikan PPN sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup masyarakat dalam memenuhi kebutuhan, mulai dari membeli barang pangan, pekerja properti, menggunakan jasa transportasi dan segala hal yang berkaitan dengan pembelian barang maupun jasa.

" ketika pemerintah mendapatkan penerimaan negara, maka akan dikembalikan lagi ke rakyat melalui bantuan sosial (Bansos), subsidi, dan sebagainya." Yang dikatakan oleh menteri keuangan (MENKEU) ibu Sri Mulyani

Nah jadi bagaimana, Kebijakan kenaikan PPN ini menurut kalian?

Usut punya usut alasan lain terjadinya kenaikan PPN ini menurut Pengamat Ekonomi Institute For Development of Economics dan Finance (Indef) Dzulfian Syafrian mengungkapkan masalah dari kenaikan PPN berasalah dari membengkaknya pengeluaran pemerintah dan proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang sedang dijalankan pemerintah.

"Di sisi lain, penerimaan negara anjlok lantaran pelemahan ekonomi dan juga pemotongan PPh Badan," ucap Dzulfian, Rabu 23 Maret 2022.

Adapun tanggapan masyarakat melalui twitter mengenai dampak naiknya PPN menjadi 11% :

1. Menurut Lucy dengan username @naha*** dalam cuitannya di twitter mengatakan bahwa kenaikan PPN 11% memberikan dampak terhadap pengguna kuota internet, menurut beliau walaupun kenaikan hanya 1% tetapi ini memengaruhi pengeluaran masyarakat terutama pengguna kuota internet. Apalagi saat ini masih adanya kebijakan sekolah daring yang mana membutuhkan kuota internet setiap saat.
2. Tanggapan melalui twitter dengan akun @fadoyo*** juga mengatakan bahwa dampak kenaikan PPN 11% memengaruhi pengeluaran masyarakat, ditambah lagi saat ini adanya kenaikan harga minyak goreng, dikuranginya subsidi bahan bakar pertalite, dan barang jasa lainnya. Beliau juga mengakatan " walaupun bahan pokok tidak dikenakan PPN 11% tetap saja efek domino dri semua itu pasti ada. "
3. Dan satu lagi tanggapan melalui twitter dengan username @satriadje*** mengatakan " dampak PPN harga jual kebutuhan pokok naik kenaikan harga bahan pokok mendorong inflasi Inflasi tinggi membuat harga barang lain naik, harga barang naik menekan daya beli masyarakat Konsumsi rumah tangga melemah. Ekonomi turun ke kisaran 2%-4% kemiskinan meningkat"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun