Mohon tunggu...
Riska Jayanti
Riska Jayanti Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, content writer

Seorang penulis amatir yang ingin jadi penulis profesional dengan banyak karya. Sering kali saya suka menulis apapun termasuk edukasi konten tips trick kepenulisan, maupun sharing bisnis marketing, life style, hiburan, dan edukasi pendidikan. Find on @riskajaya25/wattpad

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Premis untuk Menciptakan Ketegangan Tensi Cerita

30 September 2021   14:48 Diperbarui: 1 Oktober 2021   05:43 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sebagai penulis yang baik dalam membuat sebuah tulisan, pentingnya mengembangan premis dalam bentuk tujuan, goal, effort, hambatan, kesulitan, masalah dan konflik untuk menciptakan tensi cerita. Bagaimana sih caranya? Tips-tipsnya ada di bawah ini, sebagai berikut:

1. Pastikan penulis harus mempunyai ide tema dalam bentuk premis.

Rumus premis : Nama + Karakter + Keinginan/Tujuan (Goal) + Hambatan/Kesulitan/Masalah (Konflik) + Effort/ Usaha (Resolusi) + Hasil.

Mungkin sebagian sudah pada tahu, ya? Tapi di sini saya akan mengulas bagaimana menciptakan tensi cerita yang fokus pada tujuan goals tokoh untuk meraih keinginannya dalam bentuk usaha (effort) yang tentunya pasti terdapat hambatan atau kesulitan masalah yang memicu tensi emosi cerita.

Keinginan tokoh tersebut dalam bentuk tujuan ya semua yang ingin dicapai. Apa yang ingin ditempuh? Apa goals, mimpi, harapan, dan cita-citanya?

Dari semua keinginan dan tujuan, tentunya akan memotivasi sih tokoh supaya semua maksud dan harapannya tercapai. Jadi itu akan membentuk apa saja planing dan target yang harus dilakukan oleh para tokoh dalam cerita tersebut?

 Apa saja jenis usaha atau action yang tokoh lakukan?

Sudah tahu jawabannya? Langsung eksekusi! Take action, melalui penjabaran narasi dan deskripsi.

Namun, dari keinginan tersebut? Kenapa sih ada rasa hasrat keinginan itu? Apa ada alasan khusus tersendiri? Dijabarkan ya secara jelas yang akan jadi alasan sebab dia melakukan hal itu.

Misal, seorang tokoh bernama Lisa harus banting tulang menjadi pembantu rumah tangga meski ia selalu dicaci dan disiksa secara fisik sama majikannya demi mendapatkan uang untuk pengobatan ibunya yang mengidap penyakit ginjal kronis untuk biaya cuci darah di rumah sakit.

Terlihatkan, ada alasan kenapa dia mempunyai hasrat dan keinginan itu? Tidak tiba-tiba begitu saja.

Dalam melakukan upaya effort, jabarkan secara jelas dengan feel motivasi yang penuh perjuangan yang keras dan tekat yang kuat. Tidak serta merta ingin alias iseng-iseng, jika seperti ini tensinya akan lemah. Maka perlu dikuatkan apa alasan tokoh sebenarnya.

Okey. sudah dapat bayangan? Lalu, setelah sudah melakukan effort dan usahanya sebaik mungkin. Masukan hambatannya untuk meraih apa yang diinginkannya supaya mendapatkan feel, tensi, emosi, serta pesan moral pelajaran atau perjuangan yang tidak gampang diwujudkan.

Ketika tokoh karakter kalian lagi sedih, kecewa, marah hingga ngamuk sekalipun buat para reader yang membaca merasa demikian. Perasaan yang sama yang kalian tampilkan pada tokoh kalian.

Buat para reader masuk ke dalam cerita kalian melalui empati perjuangan tokoh dalam menjalani hidupnya yang sulit penuh beban berupa konflik. Lalu jabarkan bagaimana resolusinya. Artinya clear case, masalah selesai. Apakah dia berhasil atau gagal? Apakah sad ending atau happy ending?

2. Buat tokoh karaktermu mengalami situasi yang buruk pada perpindahan setting suasana

Maksudnya gimana? Mainkan twist! Misal yang awalnya dia begitu bahagia, puas dan berhasil pada projectnya, namun tiba2 di pertengahan proses pengerjaan, hasilnya kacau karena suatu hal. Buatlah pergantian suasana dan perasaan tokoh secara mendadak. Maksudnya risiko yang tidak bisa diprediksi.

Bagaimana? Seperti itu kira-kira. Lalu apa lagi contohnya?

Misal, ketika tokohmu lagi dikejar sama beberapa penjahat. Si tokoh melakukan upaya perlawanan keras meski berkali-berkali mendapat tindakan pelecehan seksual, dan pada akhirnya ia berhasil kabur dan ditolong oleh seorangnya yang dianggapnya sebagai hero atau pahlawan penyelamat. Namun, booom. Tiba-tiba hero tersebut malah dalang sesungguhnya. Dia dilecehkan dan malah disiksa di sana. Jika begitu, ini akan jadi twist yang tidak terduga, bukan? Ibaratnya masuk kandang harimau, malah masuk ke dalam kandang buaya.

3.  Jangan buat tokoh itu meraih apa keinginannya secara mudah, tetapi wajib ditunjukan bagaimana perjuangan dan usaha keras sih tokohnya dalam meraih semua keinginannya.

Misal:  Andi ingin jadi atlet terkenal. Dia berlatih tekun meski fisiknya kurang sempurna hingga akhirnya berhasil. Wah, begitu mudah? Tidak ada tensinya. Mana penjabaran hambatannya? Kan fisiknya tidak sempurna? Pasti berbeda dong dengan orang normal. Nah, jadi boring, kan?

Jadi jangan seperti itu, ya. Buat dia susah meraih keberhasilannya.

Buat dia gagal berkali-kali, tapi harus ingat pada akhirnya dia harus berhasil .

Misal, di awal tokoh cerita itu dia gagal hingga dia down, sedih, marah, kecewa, tekanan mental, putus asa hingga depresi. Namun, pada akhirnya dia bangkit. Usaha lebih keras lagi yang akan memicu tensi. Pahamkan? Lalu setelah itu mainkan diksi dan teknik showing pada scene masalah dalam bentuk deskripsi.

Gimana sih caranya agar reader merasakan perasaan tokoh tersebut? Caranya perlu ditambahin feel dan emosi sih tokoh dalam bentuk deskripsi effort dan konflik yang melibatkan sinyal fisik dan emosi batin.

Kesimpulannya, dalam mencapai tujuan pastikan tunjukan perjuangannya secara berat, lalu masukan hambatan kesulitannya agar tokoh itu menderita, nangis, sedih, trauma, marah, ngamuk, panik, terdesak, tertekan, putus asa, dan depresi.

Itu dari segi emosi ya. Bagaimana dengan perjuangan fisik dan tenaga seperti rasa lelah, rasa sakit.

Atau perjuangan waktu, biaya, uang, reputasi, harga diri, nyawa, cinta, dan pengorbanan yang lain? Nah kalian masukan pada effort pada penyelesaian konflik masalah ya.

Buat tokoh itu penuh perjuangan sampai mengeluarkan keringat dan titik darah penghabisan. Tapi buat pondasinya yakni rasa kuat, semangat, optimis, tekat dan pantang menyerah agar menjadi pesan moral.

4. Buat jeda dan range. Jangan biarkan karaktermu terlalu lama menderita dan kesusahan. Ini akan menciptakan feel boring dan monoton.

Misal nih karakter kalian sedih terus. Kecewa terus, menderita terus.  Pasti tidak baik. Ya, namanya hidup pasti ada suka dan dukanya. Tidak mungkin sedih terus. Porsinya disesuaikan ya.

5.  Masukan adegan yang melibatkan tokoh lain yang membuat pengaruh dan dampak buruk.

Misal: Ada seorang kakak yang sedang mengerjakan tugasnya, Namun karena kakaknya lengah, tiba-tiba sang adik yang berusia 1 tahun datang, ia merobek hasil karya kakaknya.

Bisa juga, seorang pemimpin yang diseganin, suatu saat dia difitnah sama bawahannya hingga karirnya hancur dan terjadi kesalahpahaman dan pertikaian, dll.

6.  Masukan konflik masalah berdasarkan karakter internal pribadinya.

Berbeda dengan point no. 5. Konflik ini terjadi berasal dari internal kepribadian.

Misal nih ya seorang tokoh yang rajin dan pintar harus di drop out dari sekolah karena ketahuan hamil dan suka mengkonsumsi obat-obatan terlarang.

7. Ciptakan ketegangan, kepanikan, keputus asaan melalui batas tenggat waktu, deadline, syarat tertentu, tekanan, taruhan, dan cara satu-satunya meski itu sangat berbahaya sampai mengorbankan hal penting.

Maksudnya apa tuh? Misal pernah nonton film zombie yang dimana tokoh karakternya mengorbankan temannya sendiri agar terbebas dari terkaman zombie. Nah itu! Dia mengambil jalan keluar sendiri tanpa menolong temannya yang malah digigit zombie.

Atau, bisa juga untuk contoh kedua, pernah nonton film time? Tokoh karakternya diberi waktu tenggat khusus seperti jam digital di tangannya yang berisi takar nyawa. Dia harus saling bunuh agar hidupnya diisi ulang ibarat baterai. Kalau telat dia sendiri yang mati.

Selain itu contohnya seperti cerita cinderela. Cinderela diberi pakaian bagus sama ibu peri supaya bisa pergi ke istana, tapi pada pukul 12.00 malam dia harus pulang kalau tidak semuanya akan jadi seperti semula, yakni kembali menjadi upik abu. Dalam setting waktu tersebut bagaimana paniknya cinderela ketika denting jam 12 malam berbunyi, Cinderela lari terburu-buru agar tidak ketauan oleh pangeran.

Terakhir, bisa juga  contohnya seperti ini, ada tokoh yang memiliki pobia ketinggian. Jalan satu-satunya dia harus menaiki jembatan gantung yang rusak demi menolong kekasihnya. Nah, ciptakan tensi feelnya, misal ketakutan dan ketegangan selama di jembatan yang sangat tinggi. Salah gerak dikit, nyawa melayang.

8. Buat beberapa karakter yang saling menyayangi, memiliki tali darah, persaudaraaan, atau orang kepercayaan yang saat itu pada situasi opposite berlawanan.

Misal: dua kekasih yang saling mencintai yang berujung penghianatan dan perselingkuhan, Atau bisa juga begini, ada seorang tokoh yang harus menyelamatkan kekasihnya, tetapi harus berhadapan sama ayahnya sebagai penjahat vilain. Dilema antara ayah dan kekasih. Jadi pilihan berat.

Selain itu bisa juga begini, ada seorang kepala suku di kerajaan hutan rimba harus mengorbankan istrinya untuk dijadikan tumbal agar dewa jangan marah karena membuat kekeringan dan kelaparan rakyatnya. Aduh pilihan yang berat. Suami yang kejam.

9. Naikan level tensi dan emosi secara zigzag

Apa itu? Bayangkan saja tensinya naik turun secara ekstrim. Nah, buat problems tokoh seperti itu. Ada naik turunnya seperti roler coster. Bagaimana caranya? Penulis perlu melakukan penggabungan 3 jenis emosi dasar dalam satu konflik atau adegan. Misal, emosi kesedihan, ketakutan, dan ketegangan dicampur jadi satu. Ini disebut comflex emotion. 

10. Ciptakan konflik atau kejadian yang tidak menyenangkan secara beruntun.

Waduh, sudah jatuh ketimpa tangga. Buatlah sedramatis mungkin. Tapi ingat jangan sedih terus. Halus beri jedanya jadi tidak monoton.

11. Sisipkan misteri dan puzzle scene agar pembaca dipaksa berpikir dan terheran-heran ketika sudah hasilnya.

Gimana caranya? Masukan clue samar satu persatu tapi dengan clue yang sulit dipecahkan pembaca agar jadi twist.

12. Ciptakan keadaan hightstake yang membuat pembaca khawatir sama tokoh tersebut.

Misal gini, ada tokoh protagonis yang sangat kuat, tapi tiba-tiba melemah karena ternyata titik kelemahannya sudah diketahui musuh.

Nah jika begitu, apakah dia bisa selamat jika keadaannya begitu? Kalian buatlah pembaca itu empati dan mensupport tokoh itu agar bisa menang. Jika kalian berhasil. Artinya kalian sukses buat reader masuk ke dalam cerita karena tokoh kalian sudah seolah-olah hidup.

13. Ciptakan unity opposite.

Berbeda dengan poin nomor 12 yang opposite pada tokoh, keadaan ini lebih pilihan objek kondisi sekitar yang berlawanan.

Misal nih keadaan pada posisi darurat. Kenapa tokoh harus loncat ke laut, padahal dia punya senjata saat dicegat musuhnya yang memakai tangan kosong dan dipikir lemah?

Pembaca pasti terheran-heran dan kaget. Ternyata dibalik itu semua, musuhnya menyimpan sebuah bom granat di balik kantong saku celananya. Karena tokoh itu menyadari hal tersebut, demi menyelamatkan nyawanya, dia lompat ke laut. Tapi jangan dijabarkan di awal ya biar jadi clue dan pembaca mikir keras kenapa tokoh memilih terjun lompat ke dasar laut.

Bagaimana? Sekian ya tips-tips dari saya, semoga bermanfaat teman-teman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun