Manusia hidup dengan masalah-masalahnya. Tiada manusia yang tidak memiliki permasalahan dalam hidup mereka. Kebosanan dan kejenuhan hingga mencapai level tinggi berdasarkan ukuran masing-masing pasti pernah dialami. Namun, bedanya hanya mereka yang mengerti dan paham dengan baik, dapat menyelesaikan semua problematika yang dialami. Kalau tidak, mungkin beberapa hal buruk bisa terjadi seperti, Distress, Depresion, bahkan terganggunya kesehatan jiwa yang dapat berujung fatal.
Masalah tidak mengenal siapa yang harus mendapatkannya. Tak peduli ia berdiri ditempat setinggi dan sepopuler apapun, masalah tetap datang dengan caranya menyerang individu. Intensitas yang didapatkan oleh setiap orang akan berbeda-beda. Serta tidak semua pribadi mengerti akan masalah yang dialami pribadi lainnya. Ini menyulitkan dan membingungkan.Â
Memang mudah memberikan motivasi terbaik ke orang lain, namun bagimana jika kita sendiri yang mendapatkan masalah itu? Pasti tidak semudah yang kita ucapkan dahulu saat memotivasi seseorang. Berakhir, pada kita sendiri yang memulai maka harus diakhiri. Prinsip menyelesaikan masalah juga begitu tak jauh berbeda.
Sudah tidak terhitung kasus yang menimpa manusia menyoal kesehatan jiwa. Bagaimana, mereka mengakhiri hidupnya akibat sulitnya menjalankan kehidupan serta menyerah akan masalah yang ada. Kita tidak bisa secara sepihak mengatakan bahwa, ia tidak memiliki pendirian dan lain-lain. Sejujurnya, kita tidak mengetahui beberapa cara yang dapat membantu mereka.Â
Disaat, seseorang memiliki permasalahan dan mencoba menyelesaikannya secara tidak langsung ia tidak bisa membenahinya sendiri. Begitu besarnya, pengaruh lingkungan yang positif turut membantu diri mereka yang sedang lemah akan percaya diri.
Terdapat pribadi yang berbeda saat mempunyai masalah. Diantaranya, pribadi introvert yang susah menceritakan permasalahan yang dialaminya dan mereka yang ekstrovert dengan mudah berbagi cerita tentang masalah. Kedua tipe tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, bagi yang introvert tentunya peran lingkungan sangat dibutuhkan. Bagaimana, lingkungan bisa mengerti dan mencari celah untuk memberikan bantuan terhadap seseorang tersebut. Sedangkan, untuk ekstrovert lingkungan dibutuhkan sebagai pendengar dan wadah agar ia bisa menceritakan masalahnya.
Mengatasi masalah dapat dikatakan sebagai pendidikan sangat diperlukan untuk melatih setiap individu  agar kuat disaat tertekan seperti depresi. Menurut Musthafa Fahmi dalam buku Kesehatan Jiwa yang ia tulis,  bahwa Depresi merupakan orang-orang yang terserang gejala ini akan selalu mengalami rasa cemas, tidak percaya diri, menyendiri dan sempit lapangan perhatian. Sehingga, jika melihat secara fisik ia seperti tidak memiliki harapan. Bahkan, sering mengucapkan kata-kata putus asa senada dengan bunyi ini.
"Saya biasanya merasa sedih soal apapun yang saya lakukan,"
"Bagiku, hidup ini tidak ada artinya,"
"Saya tidak peduli terhadap apa yang terjadi disekelilingku,"
Pemikiran negatif dan kurangnya orang yang peduli menjadi faktor utamaya.