Mohon tunggu...
Riska Darma yanti
Riska Darma yanti Mohon Tunggu... Arsitek - Penulis

Suka belajar hal positif dan suka menulis (novel, cerpen, FF, skrip film, melukis), main piano, nyanyi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Pertanda Itu Hadir Melalui Mimpi dan Menjadi Nyata

25 Maret 2024   08:33 Diperbarui: 25 Maret 2024   08:55 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi ini Aku bersama kedua orang tuaku mengelilingi masjid terapung  di Kuantan. Pemandangan indah semula jadi sangat menyejukan mata memandang, aku bahagia bisa berjalan pagi ini bersama keluargaku  juga santriwan dan santriwati yang belajar di pesantren ini.

"Nun, bagaimana tidur semalam boleh lelap?" Ustazah Ainun bertanya kepadaku sambil kami berjalan menuju pondok kedai makan dekat Pesantren itu.

"Boleh lelap, tapi ada yang sedikit pelik lah ustazah," beritahuku kepadanya dengan nada sedih.

"Kenapa kamu bersedih?" Siti kawan pondok bertanya.

"Aku mimpi di kelilingi kuda putih banyak sekali, bukan itu sahaja tubuhku melayang." Balasku.

"Mimpi adalah bunga tidur. Jika mimpi buruk jangan beritahu kepada orang ."

Nun angguk dan faham.

****


Sore itu hujan deras mengguyur desa Kelantan dan juga masjid terapun yang ada di Kelantan. Cuaca yaang tak mengizinkan untuk keluar memaksa Nun untuk keluar membeli pembalut dan meminta ditemankan oleh orang tuanya.

''Ayah, Ibu, temankan Nur pegi ke ke kedai untuk beli pembalut sebab pembalut simpanan sudah habis.'' 

''Nur, kamu ini kebiasaan, ya. Selalu nggak pernah buat persiapan.''

''Ya, kan Nur sibuk belajar, menghafal dan masih banyak lagi kesibukannya.'' Belaku ada diri sendiri.

''Umi, semalam Nur mipi di kelilingi kuda putih. Apa makna itu semua, ya, Umi?''

''Ah, mimpi bunga tidur Nur.'' Ujar ayah Nur.

Nurmala atau kerap di sapa Nur itu hanya diam dan angguk kepala sambil beranjak keluar berjalan menuju kedai khusus pembalut.

Nur merasa aneh dengan mimpinya itu, sebab mimpi itu sering hadir di saat malam Jum'at dan itu sudah berulang berkali-kali di hari yang sama.

''Sepertinya aku kan mengajak Siti untuk memecahkan mimpiku itu. Bagiku, mimpi berulang seperti itu seperti sebuh tanda,'' pikirnya dalam diam sambil mengekori uminya ke arah kedai.

Note: Maaf ya, kawan Kompasiana semua telat update, harap maklum saya sibuk dengan kerja dan kegiatan lainnya. Alhadulilah sekarang sudah bisa lanjut nulis lagi. Ikuti terus cerbung JODOH PASTI ZEBRA BERTEMU jangan lupa like, komentar, review, ya. Kisah ini masih berlanjut. By Darma

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun