Mohon tunggu...
Riska Aprilia
Riska Aprilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

hobi saya scroll tik tok dan bobok manis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tradisi Saparan pada Masyarakat Desa Sumberejo, Kecamatan Ngablak

5 Januari 2023   13:45 Diperbarui: 5 Januari 2023   14:04 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tradisi Saparan pada Masyarakat Desa Sumberejo, Kecamatan Ngablak

 Tujuan dari penulisan karangan ini adalah untuk menunjukkan kepada pembaca tentang penerapan tradisi Saparan dalam kehidupan masyarakat, khususnya di Desa Sumberejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang. Dari hasil pengamatan saya, saya mendapatkan banyak pengalaman tentang tradisi Saparan, yang akan saya jelaskan pada karangan ini.

Saparan merupakan sebuah tradisi yang ada di daerah Jawa. Saparan yang saya teliti dalam penelitian ini adalah saparan yang bertempat di Desa Sumberejo. Desa Sumberejo merupakan desa yang berada di antara perbatasan Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang. Desa ini masih menghormati salah satu wujud kebudayaan yang mereka miliki, yaitu Saparan. Saparan berasal dari kata "Sapar" yang merupakan salah satu bulan dalam penanggalan Jawa, sehingga dapat diartikan sebagai ritual atau tradisi tahunan yang dilakukan pada setiap bulan Sapar dan hanya berlangsung sekali untuk masing -- masing desa. 

Saparan bermula sebagai bentuk ucapan syukur kepada Allah swt atas hasil panen ladang yang diperoleh di desa mereka dan juga sebagai bentuk Merti Desa agar desa tersebut selalu sejahtera dan jauh bebas dari musibah. Mereka mengundang kerabat dan teman untuk datang berkunjung ke rumah mereka pada hari pelaksanaan Saparan. Mereka yang berkunjung akan dijamu oleh tuan rumah. Di Desa itu juga ada pertunjukan kesenian -- kesenian Jawa untuk menghibur para pengunjung yang datang.

Hingga saat ini, masyarakat Desa Sumberejo masih mempertahankan tradisi Saparan sebagai wujud kebudayaan mereka. Meskipun dahulu pernah ada aturan yang melarangpelaksanaan tradisi Saparan. Saparan saat ini bukan hanya semata -- mata hasil warisan saja, tetapi juga merupakan hasil tekad masyarakat Desa Sumberejo untuk menjaga budayanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun