Dalam membentuk masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang., pentingnya pemahaman tentang gizi seimbang dan upaya pencegahan stunting tidak bisa diabaikan. Stunting, sebagai masalah kesehatan global, memiliki dampak jangka panjang yang signifikan pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Upaya edukasi dan penyuluhan pentingnya gizi seimbang dan pencegahan stunting telah dilakukan oleh Ariel Rafi Alfaridzi Mahasiswa KKN TIM II Tahun 2022/2023 Fakultas Kedokteran Universitas Diponegeoro pada bulan Juli 2023 di Desa Gedong, Kec Ngadirojo, Kab Wonogiri, Jawa Tengah.
Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan nasional, bahkan di Desa Gedong. Stunting merupakan situasi di mana anak memiliki tinggi badan yang lebih pendek karena defisiensi nutrisi yang berkelanjutan. Keterhambatan pertumbuhan dan perkembangan ini pada anak balita dipicu oleh beragam faktor seperti kondisi ekonomi yang sulit, minimnya kesadaran terhadap kesehatan, asupan gizi yang terbatas, serta pola asuh yang tidak memadai. Dampak dari kondisi stunting mencakup penurunan kapasitas kecerdasan dan meningkatnya kerentanan terhadap penyakit.
Pencegahan stunting melibatkan berbagai aspek, mulai dari pemenuhan asupan gizi ibu selama kehamilan hingga pola makan bayi dan balita. Inisiasi menyusui dini dan memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan adalah langkah awal yang krusial. Setelah 6 bulan, dapat ditambahkan pemberian makanan pendamping ASI yang kaya nutrisi, seperti buah, sayur, dan sumber protein.
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang dan pencegahan stunting tidak hanya berkaitan dengan kesehatan anak saat ini, tetapi juga masa depan mereka sebagai penerus bangsa. Dengan memahami pentingnya nutrisi yang tepat dan tindakan pencegahan stunting, kita dapat bersama-sama menghadirkan generasi yang tangguh, cerdas, dan berdaya saing tinggi, siap untuk menghadapi tantangan global yang akan datang.
Di Desa Gedong sendiri kasus stunting mencapai angka 33 anak, yang artinya rata-rata setiap dusun terdapat kasus stunting. Banyaknya kasus stunting di desa Gedong namun minimnya pengetahuan terkait kesehatan gizi seimbang dan pencegahan stunting membuat kasus stunting tidak segera menurun. Selain itu, adanya target pemerintah mengenai "Zero Stunting Kabupaten Wonogiri 2024" membuat kegiatan ini semaki urgen untuk dilaksanakan. Dengan itu penulis terdorong untuk melaksanakan kegiatan edukasi dan penyuluhan pentingnya gizi seimbang dan pencegahan stunting di Desa Gedong.
Program ini dilakukan dengan sasaran orang tua dan anak-anak posyandu setiap dusun di Desa Gedong, Kec. Ngadirojo, Wonogiri, Jawa Tengah. Untuk setiap posyandu, program edukasi ini dilakukan di kediaman kader posyandu masing-masing. Program ini meliputi kegiatan asistensi pengukuran anak mulai dari berat badan, tinggi badan,lingkar kepala, serta lingkar lengan. Dilanjutkan dengan pelaksaan inti program kerja yaitu edukasi dan penyuluhan pentingnya gizi seimbang dan Pencegahan Stunting dengan memaparkan secara lisan kepada semua orang tua anak di setiap posyandu. Sesi berikutnya yaitu tanya jawab antara pemateri dan audiens guna menjawab permasalahan nyata warga sehari-hari. Kegiatan diakhiri dengan penyerahan poster kepada pengurus posyandu setiap desa sebagai tindak lanjut program.
Melalui penyuluhan gizi buruk stunting, diharapkan para orang tua sadar akan pentingnya gizi seimbang, mengetahui manfaat yang akan diperoleh apabila asupan balita terpenuhi, dan cara pemberian nutrisi pada balita yang baik dan benar. Dari peningkatan pengetahuan dan pemahaman tersebut, selanjutnya dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari dan meningkatkan kualitas kesehatan anaknya agar terhindar dari stunting. Dengan semua langkah mampu mendukung pemerintah kabupaten Wonogiri dalam mencapai target "Zero Stunting Kabupaten Wonogiri 2024".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H