Mohon tunggu...
Riska Amalia
Riska Amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Wayang Topeng Malang

28 Oktober 2024   23:55 Diperbarui: 29 Oktober 2024   00:16 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wayang topeng malang adalah wayang yang dimainkan oleh orang dengan menggunakan topeng yang menutupi wajah. Wayang topeng malang juga sering disebut teater boneka tradisional indonesia yang berasal dari Malang, Jawa Timur. Wayang topeng ini dimainkan dengan iringan gamelan, tarian, dan juga alur cerita yang menarik. Ceritanya sering mengambil tema cerita rakyat dan peristiwa sejarah setempat. Bahkan, kostum yang dipakai berwarna-warni dan topeng yang rumit. Para pemain memerankan berbagai karakter dengan kepribadian dan peran yang berbeda, sehingga menciptakan pengalaman budaya. Wayang topeng ini ditampilkan dalam pagelaran budaya, pesta pernikahan dan pementasan sekitar 20-30 menit. 

Wayang topeng merupakan tradisi budaya dan religiusitas masyarakat jawa sejak zaman kerajaan Kanjuruhan yang dipimpin Raja Gajahyana pada abad ke 8 M. Topeng tersebut waktu itu terbuat dari batu adalah bagian dari acara persembahyangan. Kemudian, pada masa Raja erlangga topeng di kontruksi menjadi kesenian tari. Topeng digunakan karena waktu itu sulit mendapatkan riasan atau make up, untuk mempermudah riasan maka penari mengenakan topeng dimukanya. Dalam pertunjukan kesenian wayang topeng ini dipimpin oleh seorang dalang. Pemain dan wayangnya adalah seorang yang menggunakan topeng dan mengikuti alur cerita dalang. Wayang topeng malang mengandung nilai-nilai kehidupan, salah satunya tidak menyajikan adegan kekerasan. 

Nilai-nilai yang terkandung dalam wayang topeng adalah selain anti kekerasan, wayang topeng juga termasuk kesenian yang sangat menghargai perempuan. Kesenian topeng ini sudah dikenal dan dimiliki oleh sebagian besar masyarakat di pelosok Nusantara dalam kurun waktu yang lama. Topeng dipandang bukan hanya sekedar benda seni, melainkan awalnya dibuat sebagai penggambaran simbolis untuk menghormati roh nenek moyang. Topeng malang memiliki 5 warna dasar yaitu merah, putih, hijau, kuning, dan hitam. Tiap-tiap warna berfungsi sebagai simbol dari karakter topeng atau tokoh yang diperankan. Adapun pengukir topeng Malangan pada umumnya adalah seniman yang memiliki kepiawaian tidak hanya sebagai pengukir topeng, melainkan juga penari topeng, bahkan ada juga sebagai dalang. Penyajian pertunjukan wayang topeng dengan tata urutan sebagai berikut : yang pertama Gending Giro (terlebih dahulu menabuh gending Eleng-eleng, Krangean, Loro-loro, gending Gondel dan diakhiri dengan gending Sapujagad. Yang ke-dua pembukaan dengan tari Beskalan Lanang (topeng Bangtih). Ke-tiga Jejer Jawa (kediri). Ke-empat Parang Gagal (Selingan tari Bapang). Ke-lima Adegan Gunungsari-patrajaya.Ke-enam Adegan Jejer Sabrang (Klana Sewandana). Ke-tujuh Adegan Perang Brubuh dan Bubaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun