Mohon tunggu...
Riska Amalia
Riska Amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Waw! Inilah Perbedaan Majas Metafora dan Majas Simile

13 Oktober 2024   08:45 Diperbarui: 13 Oktober 2024   08:51 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

A. Pengertian metafora 

majas metafora merupakan gaya bahasa yang menggunakan kata untuk menggambarkan sesuatu yang diperbandingkan atau dipersamakan.

Contoh majas metafora : 

1. Meskipun sudah tua, ayahku banting tulang demi mencukupi biaya kuliahku. 

makna dari banting tulang yaitu bekerja keras. 

2. "Benar memang, cowo itu buaya darat jadi kamu jangan mau ya" 

makna dari buaya darat yaitu cowo yang nggak setia dan suka merayu cewe. 

3. Michelle menjadi anak emas di keluarganya, karena dia anak perempuan satu-satunya. 

makna dari anak emas adalah anak kesayangan. 

4. "Kenapa kamu kepala batu banget sih!"

makna kepala batu yaitu keras kepala atau susah dinasehatin. 

5. Gadis cantik itu sangat murah hati dan rendah hati. 

makna murah hati yaitu baik hati, dan rendah hati yaitu tidak sombong. 

B. Pengertian Simile 

Majas simile merupakan majas yang mengungkapkan sesuatu dengan perbandingan yang dinyatakan satu sama dengan yang lain dengan kata depan dan penghubung. Majas simile seperti, layaknya, bagaikan, laksana, umpama, serupa, dan lain-lain. 

Contoh majas simile : 

1. Naka dan Zara bagaikan air dengan minyak setiap kali bertemu. 

makna bagaikan air dan minyak yaitu tidak sepaham atau tidak bisa bersatu. 

2. Senyuman gadis itu manis sekali seperti gula jawa. 

3. Dia sangat keras kepala, sehingga percuma memberikan saran sebab sama saja dengan menumpahkan air ke daun talas.

4. Kehidupan Cheryl kini lebih bebas ibarat burung yang di udara.

5. Gadis itu cantik sekali bak bidadari. 

6. Brian sangat pemberani layaknya singa yang menjadi raja hutan.

7. Naka sangat gagah sekali laksana prajurit. 

8. Kau umpama senja bagiku, bahwa keindahan tidak bertahan lama, tapi senja berjanji akan tetap kembali, namun dengan warna yang berbeda. 

9. Kita layaknya fajar dan senja, sama indahnya dan menghangatkan meski dalam semesta yang sama. Sekuat apapun fajar dan senja, tak akan pernah satu garis edar. 

10. Jadilah seperti bintang yang datang dianggap sebagai keindahan dan kepergiannya tidak menyalahkan siapapun. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun