Mohon tunggu...
Riska Novijayanti
Riska Novijayanti Mohon Tunggu... Guru - Pribadi

Perempuan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Merdeka Belajar di PAUD (TK) dengan STEAM dan HOTs

22 September 2021   11:45 Diperbarui: 22 September 2021   11:53 1658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dimasa uji coba PTM terbatas bagi guru TK tidaklah mudah untuk keluar zona nyaman, maksudnya selama ini hampir sebagian guru memberikan kegiatan anak dengan memberikan lembar kerja(LK), padahal LK bukan solusi untuk stimulasi anak berfikir kreatif. Sedangkan tuntutan wialimurid yang berharap lulus dari TK harus bisa calistung. Memprihatinkanjuga kalau melihat kondisi seperti ini. 

Bahagia sekali rasanya di tempat saya mengajar sudah mendapat kesempatan ujicoba PTM terbatas. Kesempatan baik bagi saya untuk bisa memulai keluar dari zona nyaman. Bertahap untuk memulai meninggalkan LK. Anak dan wali murid memberikan respon positif. 

Memberikan kesempatan anak belajar sesuai dengan keinginannya (berpusat pada anak). Dengan pendekatan STEAM (sains, technology,  engeenering, art, math) dengan media di lingkungan sekitar akan mempermudah anak bereksplorasi. Selain itu menstimulasi anak dengan pertanyaan HOTs (high order thinking skill) membuat anak berfikir kreatif mengungkapkan kosa kata yang ia miliki. 

Jadi dengan pendekatan STEAM dan HOTs diharapkan anak dapat bereksplorasi semaksimal mungkin dengan benda- benda disekitarnya dan bisa menuangkan dengan hasil karya dan juga mendiskripsikannya langsung dengan bercerita.

Dalam bercerita guru sebaiknya memberikan stimulasi anak dengan pertanyaan yang HOTs  sehingga mengajak anak untuk terus mengolah daya fikir dan imajinasi mengungkapkan dengan perbendaharaan kata yang lebih banyak.

Sedikit bekal di TK semoga kelak bermanfaat di jenjang yang lebih tinggi, bermanfaat pula dalam kehidupan sehari -hari, dan untuk dimasa yang akan datang. Berharap para orang tua / wali murid yang memiliki anak usia dini untuk tidak memaksakan anak belajar calistung, karena ada fase anak mengalami titik jenuh. Ajaklah anak bermain sambil belajar, bukan sebaliknya. Karena anak adalah aset orang tua, keluarga, bangsa dan negara.

Semoga sekelumit tulisan bisa diterima, dan bermanfaat bagi kita semua. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun