Mohon tunggu...
Riska Lutfiani
Riska Lutfiani Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Ideologi Madzhab Alternatif Kritis terhadap Wacana Ekonomi Islam

10 Maret 2018   20:19 Diperbarui: 10 Maret 2018   20:24 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Kedua, penemuan asumsi-asumsi dan pernyataan-pernyataan positif dalam al-quran dan as-sunnah yang relevan bagi ilmu ekonomi. Contohnya yakni konsepsi ekonomi islam mengenai pasar (yang diderivasi dari konsep Syariah), mengajukan asumsi adanya ketimpangan infomasi antara pembeli dan penjual. Konsep ini berbeda dengan pasar persaingan sempurna dalam ekonomi konvensional (klasik) yang secara tegas mengasumsikan semua pelaku pasar memiliki informasi yang sempurna, yaitu benar dan lengkap, dan tersedia secara bebas. Contoh kategori ini seperti Karya Munawar iqbal (1992) mengenai organisasi produksi dan teori perilaku perusahaan dalam pandangan islam.

Ketiga, terdapatnya pernyataan ekonomi positif yang dibuat oleh para pemikir ekonomi islam, seperti banyak terdapat dalam karya Ibnu Khaldun yang telah mengisi faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi jangka panjang dn menurunnya masyarakat dalam bukunya. Contohnya adalah karya Al-Maqrizi mengenai penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian.

Keempat, analisis ekonomi dalam bagian sistem ekonomi Islam dan analisis konsekuensi pernyataan positif ekonomi islam mengenai kehidupan ekonomi. Kontributor utama kategori ini antara lain para ahli ekonomi konvensional yang sekaligus menguasai ilmu syariah, dn umumnya mereka banyak menggunakan perngkat analisis sebagaimana dalam ekonomi konvensional. Bahkan, pada akhir-akhir ini terdapat banyak ahli ekonomi non muslim yang mengkaji secara serius ekonomi Islam, misalnya Badal Mukerji dalam karyanya A micro model of the Islamic Tax System.

Karena madzhab ini sangat Realistis, maka tidak heran jika Madzhab ini dikatakan paling lazim digunakan berdasarkan berbagai macam alasannya seperti karena tidak ada suatu cabang ilmu yang hadir dikemudian hari tanpa ada keterkaitan dengan disiplin ilmu yang telah dikembangkan pada masa sebelumnya, selanjutnya karena fondasi rancangan bangunan ekonomi islam sampai saat ini belum sepenuhnya kokoh dengan berbagai macam teori-teorinya sebagaimana ekonomi konvensional, juga karena kritik yang diarahkan kepada madzhab mainstream bahwa ia hanya sebagai jiplakan neo-klasik tidak dibenarkan dan tidak diyakinkan.

Menurut Kuran dalam Bukunya yang berjudul " Islam dan Mammon" ia menemukan bahwa ekonomi islam tidak berasal dari ajaran Nabi Muhammad, melainkan merupakan tradisi yang memang diciptakan yang muncul pada tahun 1940-an di India. Ide ini lahir dari gagasan Abul-Ala Maulidi (1903-1979), yang menyatakan bahwa ekonomi Islam merupakan suatu mekanisme untuk mencapai tujuan-tujuan, untuk meminimalkan hubungan dngan non-muslim, memperluas jangkauan islam ke daerah aktivitas baru manusia, memperkuat rasa kolektif muslim, dan modernisasi tanpa westernisasi.

jadi kesimpulannya Madzhab Alternatif Kritis merupakan madzhab yang berada di tengah-tengah antara kedua madzhab sebelumnya.

Daftar Pustaka

Wibowo, Sukarno. 2013. Ekonomi Mikro Islam. Bandung; CV.Pustaka Setia

Chamid, Nur. 2010. Jejak Langkah Pemikiran Ekonomi Islam. Yogyakarta; Pustaka Pelajar

Karim, Adiwarman A. 2012. Ekonomi Mikro Islam. Jakarta; Rajawali Pers

Haneef, Muhammad Aslam. 2010. Pemikiran Ekonomi Islam Kontemporer. Jakarta; Rajawali Pers

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun