Mohon tunggu...
Riska Wulandari
Riska Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Gizi Universitas Indonesia

Saya seorang mahasiswa Gizi Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Suplementasi Vitamin B12: Benarkah Solusi Bagi Para Vegan?

14 November 2023   15:36 Diperbarui: 14 November 2023   15:39 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: greenqueen.com.hk

Oleh: Cindy Cuandra & Riska Wulandari

Pola makan vegan saat ini kerap mendapatkan perhatian publik dan mulai banyak diterapkan oleh masyarakat karena memiliki berbagai manfaat bagi tubuh. Namun, di samping manfaatnya, individu dengan pola makan vegan berisiko mengalami defisiensi vitamin B12 yang akan berdampak buruk jika tidak ditangani dengan tepat. Lantas, bagaimana solusi yang tepat untuk menghadapinya? Yuk, simak informasi di bawah ini!

Vegan adalah sebutan untuk individu yang tidak menggunakan produk hewani dalam setiap tujuannya, termasuk konsumsi daging hewan (daging, unggas, ikan, dan makanan laut), produk hewan (telur, susu, madu); pemakaian dan penggunaan produk hewan (kulit, sutra, wol, lanolin, gelatin); serta penggunaan hewan dalam hiburan, olahraga, penelitian, dan sebagainya. 

Artinya, orang yang menerapkan pola makan vegan tidak mengonsumsi sumber hewani dalam hal apapun. Vegan dapat memberikan banyak manfaat, salah satunya adalah efektif untuk menurunkan berat badan karena konsumsi makanannya yang tinggi serat, rendah kalori, dan jarang mengonsumsi processed foods yang biasanya terbuat dari produk hewani. Selain itu, pola makan vegan juga dapat menurunkan risiko penyakit kanker, jantung, dan diabetes mellitus tipe 2. 

Akibat tidak mengonsumsi sumber hewani, individu yang menerapkan pola makan vegan berisiko mengalami defisiensi beberapa zat gizi, seperti vitamin B12. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Sebab, vitamin B12 hanya ditemukan pada makanan yang berasal dari olahan hewan. 

Individu vegan telah terbukti memiliki kadar vitamin B12 dalam serum yang lebih rendah dan dapat menyebabkan masalah neurologis, anemia, keterlambatan perkembangan pada anak, dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, demensia, osteoporosis, hingga kematian. 

Masalah defisiensi vitamin B12 akan semakin parah jika dimiliki oleh perempuan vegan yang sedang hamil. Defisiensi vitamin B12 pada masa kehamilan berkaitan dengan peningkatan risiko neural tube defect, penurunan massa otot tubuh dan kelebihan lemak, peningkatan resistensi insulin, rentan terhadap penyakit kronis, keterlambatan pertumbuhan intrauterin, dan respons pendengaran dan penglihatan yang berkurang.

Vitamin B12 (kobalamin) sendiri merupakan vitamin larut air yang esensial bagi tubuh. Vitamin B12 berperan penting dalam sintesis DNA dan menjaga integritas mielin saraf. 

Selain itu, vitamin ini juga berperan untuk menjaga kesehatan sel darah dan membantu mencegah anemia megaloblastik yang dapat menyebabkan lelah dan lemah pada individu penderita. 

Melihat dampak buruk defisiensi dan peran penting vitamin B12 bagi tubuh, kita harus mencari solusi untuk mencukupi kecukupan vitamin B12 bagi para vegan. 

Sebagai alternatif dalam bentuk makanan, individu vegan dapat mengonsumsi sumber makanan dari sayuran berupa bayam dan produk protein nabati seperti tempe. 

Bayam memiliki kandungan vitamin B12 sebesar 0,14 μg/100 g, sedangkan tempe memiliki kandungan vitamin B12 sebesar 0,7–8,0 μg/100 g. Selain itu, individu juga dapat mengonsumsi makanan yang difortifikasi vitamin B12.  

Namun, kandungan vitamin B12 pada bayam dan tempe tidak dapat memenuhi kecukupan vitamin B12, yaitu sebesar 2,4 μg/hari untuk manusia dewasa. Oleh karena itu, pola makan vegan harus turut didukung dengan konsumsi suplemen vitamin B12. 

Sumber: otcdigest.id 
Sumber: otcdigest.id 

Vitamin B12 tersedia dalam bentuk suplemen multivitamin ataupun mineral di mana ada yang mengandung vitamin B kompleks lainnya dan ada yang hanya mengandung vitamin B12 saja. 

Selain suplemen makanan oral, vitamin B12 juga tersedia dalam bentuk tablet atau tablet hisap. Saat ini, ditemukan hasil bahwa tidak ada perbedaan efektivitas antara suplemen yang diberikan dalam bentuk oral dan sublingual atau tablet. Bentuk yang paling umum dari suplemen vitamin B12 ini adalah sianokobalamin. 

Suplemen vitamin B12 diproduksi secara industri dengan menggunakan bakteri tertentu sehingga aman untuk dikonsumsi oleh vegan. Pemberian suplemen juga telah terbukti efisien untuk mengembalikan konsentrasi vitamin B12 dalam darah. 

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa untuk menanggulangi defisiensi vitamin B12 bagi para vegan, individu disarankan untuk mengonsumsi suplemen vitamin B12 dalam bentuk oral ataupun tablet yang didukung dengan mengonsumsi bahan makanan terfortifikasi, dan produk nabati yang mengandung vitamin B12, seperti tempe dan bayam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun