Bandung, 8 Januari 2025 -- Tim pengabdian masyarakat yang terdiri dari Dendi Gusnadi, Tito Pandu Raharjo, dan Eva Mardiyana berhasil melaksanakan program bertajuk "Strategi Pengembangan Produk Teh Lokal melalui Inovasi Kemasan Berkelanjutan" di Desa Wisata Patengan, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung. Program ini menjadi salah satu langkah strategis untuk mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat desa sekaligus meningkatkan daya saing produk teh lokal di pasar nasional dan internasional.
Kegiatan ini berlangsung selama tiga bulan dan melibatkan pelaku UMKM teh lokal, pemerintah desa, serta masyarakat setempat. Fokus utama dari program ini adalah memberikan pelatihan tentang desain kemasan yang ramah lingkungan, strategi pemasaran, dan penguatan branding produk berbasis kearifan lokal.
Dendi Gusnadi, Ketua Tim Pengabdian, menyatakan bahwa pengemasan berkelanjutan menjadi aspek penting dalam mendukung pariwisata berbasis lingkungan. "Kami ingin memastikan produk teh dari Desa Wisata Patengan tidak hanya dikenal karena kualitasnya, tetapi juga karena komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan," ujarnya.
Sementara itu, Tito Pandu Raharjo menambahkan bahwa inovasi kemasan tidak hanya meningkatkan nilai tambah produk, tetapi juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. "Kami menggunakan bahan-bahan yang mudah terurai dan melibatkan desain yang mencerminkan identitas lokal Desa Patengan," jelasnya.
Eva Mardiyana, yang bertanggung jawab dalam aspek pemasaran, menyoroti pentingnya strategi pemasaran digital untuk memperluas pasar produk teh lokal. "Kami membantu UMKM teh di sini masuk ke platform digital agar lebih banyak konsumen, baik lokal maupun mancanegara, yang bisa menikmati teh khas Rancabali," katanya.
Kegiatan ini mendapat apresiasi dari Kepala Desa Patengan, yang menyatakan bahwa program ini berdampak nyata terhadap peningkatan kapasitas UMKM lokal dan memperkuat potensi Desa Wisata Patengan sebagai destinasi unggulan.
Dengan keberhasilan program ini, Dendi Gusnadi, Tito Pandu Raharjo, dan Eva Mardiyana berharap Desa Wisata Patengan dapat menjadi model pengembangan produk lokal yang berkelanjutan untuk daerah wisata lainnya di Indonesia. Program ini juga diharapkan dapat mendorong kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat dalam menciptakan pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI