Dengan mengetahui klasifikasi sampah baik organik maupun anorganik, diharapkan siswa lebih menyadari akan bahaya sampah jikatidak dikelola dengan baik dan menjadikan siswa lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan sekolah. Selain itu, siswa juga diharapkan dapat menyadari pentingnya menjaga kesehatan untuk dirinya sendiri dan lingkungannya, sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan setinggi-tingginya. Pembelajaran ini menggunakan media yang menarik dan seru, dimana siswa-siswi diajak untuk memilah sampah menggunakan media gambar dan tempat sampah.
Suasana semakin hidup dipertengahan acara ketika para siswa diajak untuk secara mandiri memilah sampah organik dan anorganik. Mereka diarahkan untuk maju secara bergantian dan memilah sampah dalam bentuk gambar, baik sampah oragnik dan anorganikyang sudah ditempelkan dipapan tulis. Kemudian, masing-masing dari mereka mengambil satu contoh sampah organik dan satu contoh sampah anorganik, lalu memasukkannya ke dalam tong sampah yang sudah disediakan dan dibedakan menurut warna, yakni sampah hijau untuk sampahorganik dan sampah kuning untuk sampah anorganik. Dalam momen tersebut, mereka merasakan tanggungjawab dam kebanggaan atas kontribusi mereka dalam menjaga kebersihan lingkungan. Setelah peserta didik diajak untuk memilah sampah, tim mengadakan sesi kuis. Dimana pada sesi kuis tersebut peserta didik dengan antusias mengikuti kuis dan menunjukkan semangat mereka untuk terus belajar tentang pentingnya pemilahan sampah. Kuis-kuis yang ditanyakan sesuai dengan materi yang dijelaskan sebelumnya. Menariknya, kuis ini dituangkan dalam bentuk mini book.
Selain mengadakan sosialisasi dalam kegiatan tersebut kami tim juga berperan dalam meningkatkan literasi dan menulis peserta didik. Melalui kuis yang dituangkan dalam bentuk mini book tersebut, kami bisa melihat seberapa paham peserta didik dalam memahami materi yang disampaikan. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan jawaban peserta didik yang ditulis di mini book tersebut. Akan tetapi ada beberapa peserta didik yang belum bisa dlam membaca dan menulis. Hal tersebut menjadi hambatan dan kesulitan tersendiri untuk peserta didik dalam menjawab kuis di mini book. Dalam masalah tersebut kami tim bertugas untuk membantu peserta didik dalam meningkatkan kemampuan menulis dan literasi peserta didik. Dengan bimbingan mandiri, peserta didik yang mengalami kesulitan dalam menulis dan membaca, kami bantu sampai mereka paham dan mampu mengisi mini book tersebut.
Pada akhir acara, semangat dan kebanggaan terpancar jelas di wajah para siswa. Mereka merasa bangga atas peran serta mereka dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Pengalaman ini tidak hanya membentuk kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan, tetapi juga memberikan mereka keyakinan bahwa tindakan sederhana seperti pemilahan sampah dapat membuat perubahan positif yang berdampak besar terhadap keberlangsungan bumi. Dengan demikian acara ini tidak hanya menjadi pengalaman pembelajaran, tetapi juga menjadi titik awal bagi peserta didik untuk terlibat secara aktif dalam upaya pelestarian lingkungan dimasa depan.
Kegiatan sosialisasi ditutup dengan melakukan foto bersama dan pemberian kenang-kenangan sebagai ucapan terima kasih dari tim kepada pihak Sekolah Dasar Negeri Sungai Lueng. Kenang-kenangan tersebut berupa tempat sampah yang bertuliskan organik dan anorganik. Diharapkan tempat sampah tersebut dapat bermanfaat bagi pihak sekolah terutama bagi siswa dan siswi sekolah Dasar Negeri Sungai Lueng.Â
Link artikel : https://drive.google.com/drive/folders/1-7LrpfdGEW3Xej3jjoCSCGCqD2gJE6DX
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H