Penanda dapat berupa unsur-unsur nyata seperti tulisan dan suara, yang diberikan makna melalui penanda. Untuk memahami semiologi secara keseluruhan, Saussure menekankan pentingnya memahami gagasan bahasa isyarat.Â
Dalam hal ini, kedua komponen penanda dan petanda tidak dapat dipisahkan sebagai simbol yang konkrit. Teori Saussure ini digunakan dalam studi kebudayaan untuk menganalisis simbolisme, representasi, naratif, mitos, ritual, dan praktik sosial.
Pada tulisan ini akan memahami lebih dalam tentang lirik lagu "Timur" karya The Adams untuk menyelidiki makna dengan menggunakan analisis semiotika yang  terdiri dari elemen penanda (signifier) pada bagian makna lagu dan petanda (signified) pada bagian lirik lagu dari "Timur" karya The Adams, yang fokusnya pada memahami pesan yang terkandung dalam liriknya tentang rasa sayang seorang ayah kepada anaknya. Â
Dikutip dari Hasief sang penulis lagu "Timur" bahwa vokalis The Adams, Ario Hendrawan terinspirasi oleh anaknya yang bernama Timur saat menciptakan lagu tersebut. Tidak hanya itu, melalui liriknya lagu "Timur" juga menggambarkan kekhawatiran seorang ayah kepada anaknya ketika nanti tumbuh dewasa di dunia yang keras.Â
Namun, banyak pula yang berasumsi bahwa makna lirik lagu "Timur" adalah ungkapan cinta romantis sehingga sering digunakan sebagai latar belakang dalam video percintaan remaja. Berikut ini adalah hasil analisis semiotika pada lagu "Timur" karya The Adams.
Aku tak bisa menjanjikan surga
Atau bahagia untuk selamanya
Tetapi jika engkau terus percaya
Pasti akan ada jalan
Dalam lirik ini, masa depan yang penuh dengan ketidakpastian dapat memunculkan rasa takut dan khawatir yang mendalam. Namun, dengan adanya cinta dan percaya diri, kita dapat mengatasi ketakutan dan khawatir tersebut. Cinta dan percaya diri menjadi kekuatan yang membantu kita menghadapi masa depan dengan lebih yakin dan kuat. Dengan demikian, kita dapat melewati segala rintangan dan tantangan yang datang dengan lebih mudah dan lebih percaya diri.
Dari bait lirik diatas terdapat juga makna lain yaitu untuk menjalani hidup dengan realistis dan tidak terlena dengan ekspektasi yang kejam. Kita sebagai manusia sering kali merencanakan sesuatu, tetapi ketika rencana tersebut gagal atau tidak tercapai seringkali membuat kita berlarut-larut dalam kesedihan.Â