Mohon tunggu...
Risha Perwita
Risha Perwita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi FIS UNJ

Mahasiswa Sosiologi FIS UNJ 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Meningkatnya Penggunaan Platform E-Commerce sebagai Upaya Membangkitkan Perekonomian Indonesia

15 Maret 2022   22:40 Diperbarui: 15 Maret 2022   22:46 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

PENDAHULUAN

Awal tahun 2020 dunia dihebohkan oleh menyebarkan wabah virus Corona yang bermula dari China dan kemudian menyebar luas ke seluruh dunia. 

Pada maret 2020 WHO menyatakan Covid-19 sebagai pandemi akibat tingkat penyebarannya yang sangat cepat dan tinggi. Covid-19 sendiri masuk ke Indonesia pada akhir Februari 2020. Semenjak masuknya Covid-19 di Indonesia memberikan banyak dampak negatif bagi banyak sektor kehidupan di masyarakat, mulai dari sektor ekonomi yang menurun, pembangunan yang terhambat, pariwisata, dan lainnya. 

Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah untuk menekan angka penyebaran Covid-19 dengan memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat mulai dari PSBB hingga yang terakhir yaitu PPKM. Dari pembatasan kegiatan tersebut menyebabkan perubahan pola hidup setiap individu. 

Salah satu perubahan yang signifikan adalah kegiatan jual-beli dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya pembatasan kegiatan dan karantina membuat masyarakat melakukan jual-beli melalui internet atau web atau yang disebut e-commerce yang kemudian memberikan banyak sekali manfaat bagi perekonomian. 

Kegiatan jual-beli melalui e-commerce juga dianggap lebih mudah dan praktis sehingga banyak masyarakat yang dapat dengan mudah untuk beradaptasi. Dengan melakukan jual-beli lewat e-commerce ini juga dapat membantu pemerintah untuk menekan angka penyebaran Covid-19 dengan kita tetap berada di rumah.

MASALAH

Sudah dua tahun pandemi Covid-19 melanda dunia. Berbagai upaya untuk menghentikan tali penyebaran virus Covid-19 dilakukan pemerintah, namun tetap saja ada berbagai dampak yang tidak dapat dihindari, salah satunya perubahan pola hidup masyarakat. 

Perubahan pola hidup masyarakat dalam berbelanja mengalami perubahan. Adanya kebijakan untuk stay at home membuat masyarakat tidak dapat datang ke pusat perbelanjaan untuk melihat-lihat produk yang ingin dibeli. 

Walaupun demikian, selama pandemi Covid-19 berlangsung, perkembangan teknologi juga terjadi begitu cepat. Perkembangan teknologi tak lagi hanya sebagai penghubung tetapi sudah berkembang sangat pesat hingga bisa membantu kita dalam melakukan berbagai aktifitas dalam belajar hingga melakukan kegiatan perekonomian.

DAMPAK

Adanya kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat memberikan dampak negatif yang begitu dahsyat pada bidang perekonomian. Bagi beberapa pelaku usaha perkembangn teknologi yang terjadi menjadi penghambat yang kemudian membuat mereka tidak dapat mempertahankan usahanya dan berakhir gulung tikar karena banyaknya tuntutan yang harus dipenuhi namun minimnya pendapatan akibat pandemi. 

Oleh karena itu, di masa sekarang ini setiap individu terutama para pelaku usaha dipaksa untuk hidup berdampingan dengan teknologi karena perkembangan bisnis jual-beli melalui internet semakin meningkat setiap harinya. Dari banyaknya pelaku usaha yang gulung tikar berimbas pada perekonomian dimana terjadi defisit pajak yang berakibat pada perlambatan ekonomi. Bisa dilihat bawah pandemi Covid-19 ini benar-benar mengguncang keadaan perekonomian dunia termasuk Indonesia.

SOLUSI

Terpuruknya perekonomian Indonesia akibat pandemi Covid-19 menjadi permasalahan yang begitu pelik. Namun, di tengah terpuruknya perekonomian Indonesia, perkembangan teknologi membawakan solusinya dengan meningkatnya proses jual-beli di platform perdagangan elektronik atau yang kita sebut e-commerce. 

Peningkatan jual-beli yang terjadi di e-commerce terjadi karena adanya perubahan pola hidup masyarakat yang menjadi serba online akibat kebijakan pemerintah untuk stay at home sebagai bentuk menaati peraturan pemerintah dalam menekan angka penyebaran Covid-19. 

Keberadaan e-commerce dianggap menjadi solusi dalam memenuhi kehidupan masyarakat dan menjadi lapak baru bagi para pelaku usaha dalam  menjualkan barangnya kepada pembeli. 

Dalam memberikan pelayanannya, e-commerce tidak hanya menghubungi antara penjual dan pembeli, tetapi juga memberikan fasilitas dalam proses pemasaran produk, pengiriman, hingga pelayanan bagi pelanggan. Dalam melakukannya perusahaan e-commerce mengandalkan internet sebagai faktor utama dalam melakukan interaksi antara penjual dan pembeli. Keberadaan e-commerce di Indonesia sudah ada sejak 2000-an tetapi semakin popular pada tahun 2014 yang bisa dilihat dari munculnya perusahaan start-up, seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, dan lain sebagainya.

Majunya penggunaan layanan e-commerce di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya smartphone yang semakin berkembang setiap harinya, daya beli masyarakat Indonesia yang meningkat karena adanya perubahan gaya hidup, dan faktor yang menjadikan e-commerce meningkat pesat adalah pandemi Covid-19, dimana kegiatan masyarakat beralih menjadi serba online sebagai upaya mencegah penyebaran virus Covid-19.

Berdasarkan data yang didapat oleh Temasek, Google, dan Bain & Company dari laporan economy SEA 2021, kegiatan jual-beli e-commerce di Indonesia 2021 berada di kisaran US$ 53 miliar atau naik sebesar 52% year on year atau yoy dari yang awalnya di tahun 2020 hanya sebesar US$ 35 miliar. 

Peningkatan itu terjadi karena adanya peningkatan minat belanja dari konsumen karena terjadi perubahan dalam pola belanja masyarakat selama pandemi. Tak hanya itu, dari perusahaan e-commerce juga mendorong para konsumen untuk terus berbelanja dengan memberikan diskon atau promo, seperti promo saat angka kembar 9.9, memberikan promo untuk gratis ongkir, dan lain sebagainya. 

Perkembangan e-commerce menjadi wadah bagi para pelaku usaha yang kehilangan pembeli karena adanya kebijakan untuk stay at home. Bahkan dari perusahaan e-commerce memberikan berbagai program kepada para pelaku usaha agar bergabung menjadi seller di platformnya. 

Tak hanya perusahaan e-commerce yang melakukan program untuk memberdayakan para pelaku usaha, tetapi pemerintah juga memberikan pelatihan dalam memanfaatkan teknologi, memberikan dana bantuan usaha, membangun pemerataan internet dan memberi himbauan kepada para pelaku usaha untuk melakukan transformasi usaha dari yang offline menjadi online lewat berbagai platform e-commerce yang ada. 

Pemerintah juga berusaha untuk memberi terobosan terbaru sebagai solusi dalam meningkatkan daya beli masyarakat agar perekonomian Indonesia dapat membaik.

Kenaikan aktivitas jual-beli melalui e-commerce di tengah pandemi seperti sebagai sebuah solusi dari terpuruknya perekonomian di Indonesia akibat wabah virus Covid-19. 

Melihat adanya peningkatan yang begitu tinggi dari sektor e-commerce, pemerintah kemudian melakukan reformasi pajak pada transaksi di platform e-commerce asing. Diterbitkanlah Perppu Nomor 1 Tahun 2020 pada 31 Maret tentang pajak PPN sebesar 10% pada transaksi jual-beli barang maupun jasa melalui platform e-commerce asing, seperti Netflix, Spotify, e-learning, dan lain sebagainya. 

Oleh karena itu, pemerintah melihat bahwa aktivitas ekonomi yang terjadi melalui e-commerce dapat menjadi peluang dalam mendorong perekonomian nasional.

KESIMPULAN

Salah satu akibat dari pandemi Covid-19 adalah perubahan pola hidup masyarakat di berbagai bidang. Masyarakat yang tadinya bisa berpergian dan melakukan belanja dengan leluasa ke pusat perbelanjaan, namun semenjak diterapkannya kebijakan untuk karantina dan stay at home kebiasaan tersebut harus terhenti. 

Diberlakukannya kebijakan stay at home dan minat belanja secara offline masyarakat menurun membuat bisnis para pelaku usaha tidak dapat bertahan dan berakhir dengan gulung tikar, namun ada juga pelaku usaha yang dapat bertahan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi dan melakukan transformasi usaha dari yang offline menjadi online. Masyarakat yang tidak dapat datang berbelanja secara langsung pun perlahan beralih berbelanja melalui e-commerce. 

Kemudian aktivitas perekonomian melalui platform e-commerce pun seakan hadir mewadahi para penjual dan konsumen dalam memenuhi kebutuhan hidupnya di tengah pandemi dan perkembangan teknologi. Tak disangka, terjadi peningkatan yang begitu tinggi dari aktivitas jual-beli melalui e-commerce yang ternyata dapat membantu perekonomian nasional yang terpuruk akibat pandemi Covid-19. 

Dapat disimpulkan bahwa dari setiap permasalahan yang ada pasti akan ada dampak, tetapi juga pasti terdapat solusi dari berbagai permasalahan. Diperlukan peran aktif dari pemerintah dan juga masyarakat dalam mengatasi permasalahan sosial hingga ekonomi yang terjadi terutama di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Arman, Maulana, dkk. Peran E-Commerce di Tengah Pandemi terhadap Gaya Hidup Masyarakat Indonesia Masa Kini : Journal of Education and Technology  1(1)(2021) : 55-61

Permana, Alvin Edgar, dkk. (2021). Analisis Transaksi Belanja Online Pada Masa Pandemi Covid-19 : Jurnal Tekno Info, Vol.15(1), 2021, 32-37. 

Dinisari, Mia Chitra. (2020). E-commerce Dorong Perekonomian Indonesia, selama Pandemi Covid-19. Diakses pada 14 Maret 2022, dari https://ekonomi.bisnis.com/read/20200417/12/1228750/e-commerce-dorong-perekonomian-indonesia-selama-pandemi-covid-19-.

dprd-diy.go.id. (2021). Dampak Besar Pandemi di Sektor Ekonomi. Diakses pada 15 Maret 2022, dari https://www.dprd-diy.go.id/dampak-besar-pandemi-di-sektor-ekonomi/.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun