Mohon tunggu...
Muhammad Rishaldy
Muhammad Rishaldy Mohon Tunggu... -

Penulis Love For A While (2013), Mahasiswa, Gamer, Traveler, Street Art Painter, Mountaineer. find me on aldyprisly.tumblr.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Masih Belajar Menjadi Pemimpin

12 Januari 2016   19:12 Diperbarui: 12 Januari 2016   19:36 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Mental, atau psikologis. Bagiku ini yang paling penting. Karena dari sini, kita dapat membuat segalanya berjalan baik-baik saja, dan mendapatkan hasil yang mungkin mendekati kata sempurna. Begini contohnya;

 


Katakanlah, kalian harus memimpin satu buah team, yang di dalamnya terdapat banyak entitas (sub). Team terdiri dari beberapa divisi. Kita samakan dengan organisasi kita. Ada bagian kesekretariatan, keuangan, desain, properti, sampai divisi yang bertanggung jawab untuk mengerjakan baris kode.

 
Hobby pun bagiku merupakan sebuah bagian dari psikologis. Seseorang akan cenderung bersemangat melakukan sesuatu yang jelas mereka gemari. Jadi mulailah mengenali hobby / psikologi dari tiap-tiap anggota team sebelum memasukkan mereka kedalam sebuah divisi. Atau beri pilihan untuk mereka sendiri memilih mana divisi yang akan mereka hinggapi.

Kemudian hal lain yang tak kalah penting adalah jaga hubungan baik dengan seluruh anggota. Baik dalam perkataan, cara apresiasi, sampai mood mereka dalam tiap-tiap mereka mengerjakan tugasnya. Karena seseorang tidak akan dapat menghasilkan sebuah pekerjaan yang baik bila dilakukan dengan keterpaksaan, atau tekanan, atau bahkan suatuasi dan kondisi yang malah membuat mereka mengalami stress. Ini adalah hal yang paling penting. Dan tentunya harus ada ikatan emosi yang mendalam. Pemimpin yang baik adalah ia yang memperhatikan kondisi dari pada anggotanya. Pahami juga perbedaan-perbedaan yang ada dalam setiap situasi dan kondisi. Karena tidak setiap hari seseorang memiliki kondisi mental yang sama. Tekanan-tekanan yang berasal dari luaqr, sebisa mungkin dibantu untuk mencarikan solusinya. Lebih tepatnya, bukan hanya sebatas pemimpin, melainkan menjadi orang tua yang sensitif dan peka terhadap kondisi psikologis anak-anaknya.

 


Kedua, ini adalah hal yang paling berat tanggungjawabnya. Adalah sisi fisik. Jelas kalian sedang memimpin kumpulan manusia. Yang telah ditakdirkan untuk memiliki batasan-batasan kesanggupan. Bukan berarti kalian bertanggung jawab untuk memberinya makan atau membawanya ke dokter. Hal itu dapat dilakukan bila memang harus. Tapi bukankah mencegah itu selalu lebih baik dari pada mengobati? Jadi ambilah langkah yang preventif.

Sebuah team dalam segala kegiatannya, pastilah memiliki tugas yang tak mudah. Bahkan duduk seharian di depan komputer pun dapat menghabiskan banyak tenaga. Atau dalam perjalanan dinas yang jaraknya terbilang jauh. Di situlah peran kalian sebagai The Alpha harus kalian jalankan dengan semaksimal mungkin.

 
Katakanlah satu divisi harus pergi untuk melakukan tugas kedinasan di tempat yang terbilang cukup jauh. Maka keselamatan mereka seara tidak langsung akan menjadi tanggung jawab kalian. Karena bila terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan (Force Majoure), pihak terkait atau bahkan keluarga mereka akan menanyakan tujuan mereka berpergian. Bagaimana bila suatu saat, terjadi sebuah kecelakaan dalam perjalanan tugas team kalian? Maka tindakan preventif selalu menjadi jalan terbaik. Bagaimana caranya?


Berpikir jauh kedepan.

Rencanakan sebaik mungkin bila kalian menugaskan satu atau bahkan semua orang yang berada dalam team bila hendak melakukan aktifitas di luar lingkungan kerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun