Mohon tunggu...
Risha Alfira Syahwa
Risha Alfira Syahwa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Teller

Saya adalah seorang frontliner di salah satu perusahaan BUMN yang berdedikasi dan memiliki kemampuan komunikasi yang kuat dalam melayani pelanggan serta menangani situasi dengan ketenangan dan profesionalisme. Saya juga sebagai mahasiswa, saya sedang memperdalam pengetahuan di bidang Akuntansi untuk mendukung karier saya di masa depan. Saya terbiasa bekerja di lingkungan yang dinamis, mampu beradaptasi dengan cepat, dan selalu berusaha memberikan layanan terbaik. Perpaduan pengalaman praktis di lapangan dan ilmu yang saya pelajari di bangku kuliah membuat saya memiliki perspektif yang lebih luas dalam memahami kebutuhan pelanggan dan menjalin hubungan yang positif dengan mereka.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Optimalisasi Sistem Informasi Akuntansi dan Pengendalian Internal untuk Mengurangi Kredit Bermasalah di Perusahaan Keuangan

4 November 2024   10:01 Diperbarui: 4 November 2024   10:06 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lembaga keuangan seperti bank dan perusahaan pegadaian sering menghadapi masalah kredit bermasalah. Ketika peminjam tidak dapat memenuhi pembayaran sesuai kesepakatan, kredit bermasalah terjadi. Hal ini dapat mempengaruhi stabilitas keuangan bisnis dan menghambat perputaran modal. Untuk mengatasi hal ini, penerapan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dan pengendalian internal yang efektif dinilai dapat meminimalkan risiko kredit bermasalah. Artikel ini membahas bagaimana penerapan SIA dan pengendalian internal dapat membantu lembaga keuangan mengelola risiko kredit bermasalah dengan lebih baik.

Studi sebelumnya menunjukkan bahwa penggunaan sistem pengendalian internal dan akuntansi yang baik dapat mengurangi tingkat kredit bermasalah. Sebagai contoh, penelitian yang dilakukan pada PT Pegadaian menunjukkan bahwa sistem pengendalian internal yang sesuai dengan teori COSO dapat mengurangi risiko kredit meskipun ditemukan kelemahan dalam elemen dan tindakan lingkungan pengendalian. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa fungsi audit internal dan sistem informasi akuntansi dapat membantu perusahaan mengurangi risiko kredit bermasalah.

Pengendalian Internal sebagai Penjaga Stabilitas Kredit


Sistem yang dikenal sebagai pengendalian internal berfungsi untuk memantau dan mengontrol tindakan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pengendalian internal memastikan bahwa kredit yang diberikan melalui prosedur yang ketat untuk mengurangi risiko. COSO mendefinisikan pengendalian internal sebagai berikut: lingkungan pengendalian, penaksiran risiko, tindakan pengendalian, informasi dan komunikasi, dan pemantauan.


Pentingnya Sistem Informasi Akuntansi dalam Mengelola Kredit 


Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari beberapa bagian penting seperti prosedur pengumpulan data, perangkat lunak pemrosesan, dan kontrol internal yang memastikan keakuratan data. Melalui SIA, perusahaan dapat mengelola informasi keuangan secara efisien, sehingga mempermudah identifikasi risiko.


Penerapan Sistem Informasi Akuntansi dan Pengendalian Internal untuk Meminimalkan Kredit Bermasalah


Organisasi keuangan seperti PT Pegadaian menggunakan SIA dan pengendalian internal untuk mengurangi jumlah kredit bermasalah. Implementasi ini termasuk penilaian risiko konsumen, pengawasan ketat pembayaran angsuran, dan penggunaan data untuk menilai kredit. SIA memungkinkan perusahaan untuk memantau data keuangan mereka secara real-time dan mencegah kredit macet.

Manfaat Implementasi SIA dan Pengendalian Internal


Beberapa manfaat utama dari implementasi SIA dan pengendalian internal antara lain:  
1.Mengurangi Risiko Kredit Bermasalah: Kemungkinan kredit bermasalah dapat dikurangi melalui prosedur dan pengawasan yang ketat.
2.Meningkatkan Efisiensi Operasional: Sistem ini mempercepat pencatatan dan pelacakan transaksi.
3.Memperkuat Kepercayaan Pemangku Kepentingan: Transparansi dan kepercayaan pemangku kepentingan meningkat dengan pengendalian yang baik.

Salah satu langkah strategis untuk mengurangi risiko kredit bermasalah adalah menerapkan SIA dan pengendalian internal yang baik. Lembaga keuangan dapat mengoptimalkan pengelolaan kredit dan menjaga stabilitas keuangan dengan sistem dan prosedur pengawasan yang ketat. Diharapkan penelitian dan pengembangan tambahan tentang teknologi yang mendukung SIA dan pengendalian internal akan menawarkan solusi inovatif untuk mengelola risiko keuangan di masa depan. Lembaga keuangan yang memiliki kredit bermasalah harus memiliki pengendalian internal yang baik dan sistem akuntansi yang kuat. Hal ini akan mengurangi risiko kredit bermasalah dan meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan terhadap lembaga keuangan tersebut. Dengan teknologi dan prosedur pengendalian yang tepat, bisnis keuangan dapat tetap stabil dan bertahan lama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun