Mohon tunggu...
Rise Nurhasanah
Rise Nurhasanah Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga dan freelance researcher -

Main Job as housewife with 3 lovely children Side Job as biostatistican

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Melatih Anak "Terbang Tinggi" Seperti Rajawali

4 Mei 2018   02:39 Diperbarui: 4 Mei 2018   05:40 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Beri Kesempatan Anak Untuk Berkreasi

Orangtua pasti tidak nyaman apabila rumahnya berantakan. Mainan dimana-mana, kertas berantakan, pensil-crayon-spidol berhamburan, bahkan tembok pun menjadi sasaran untuk mencoret-coret. Kadang kita sebagai orangtua terutama ibu lelah untuk membereskannya. Kemudian melarang anak untuk bermain. Setelah itu mengalihkan ke permainan yang tidak banyak membuat kegaduhan seperti menonton televisi dan gadget. Kemudian setelah itu anak terbiasa begitu seterusnya. Akan tetapi sebenarnya ada sesuatu yang orangtua ambil tanpa disadarinya yaitu kebebasan anak untuk berekspresi, kebebasan anak untuk berkreasi, kebebasan anak untuk berimajinasi yang tentu saja akan berakibat kepada penurunan kreativitas.

Kreativitas adalah salah satu bekal untuk bertahan dalam era sekarang ini. Kemudahan teknologi dan kecepatan telekomunikasi seakan-akan menyebabkan dunia lebih cepat berputar. Banyak penemuan-penemuan baru yang mungkin akan lebih pesat di masa depan seakan-akan menuntut setiap manusia untuk terus berkreasi.

Biarkan anak-anak untuk berkreasi seperti menggambar atau mewarnai, bermain peran, bermain balok, melakukan eksperimen sederhana seperti pencampuran warna dalam playdough, pasir atau slime. Tatapi jangan lupa untuk membuatnya bertanggung jawab untuk membereskan kembali permainanannya. Sehingga anak bisa tetap berimajinasi, bisa tetap berkrreasi tetapi harus bertanggungjawab.

Jalin Kebersamaan Untuk Dekat Dengan Alam

Alam adalah guru terbaik di dalamnya ada berbagai ilmu yang dapat anak-anak pelajari dari mulai berbagai flora dan faunanya, ekosistemnya, cuaca, juga dapat menghayati tentang keagungan Illahi. Alam mempunyai sejuta makna dan kadang sulit untuk ditaklukan karena tingginya medan atau licinnya tanah. Menaklukan alam pun memerlukan kesabaran dan ketangguhan seperti berjalan jauh, merasakan teriknya matahari, meniti jembatan, jalur menanjak, curamnya bebatuan, dan mengerikannya ketinggian.

Sesekali anda bisa mengajak keluarga anda untuk menikmati semilir angin udara pantai, segarnya udara pegunungan atau bahkan melakukan perjalanan keluar kota. Untuk mengajarkan kesabaran dan  ketangguhan kepada anak Anda. Menikmati family travelling tidak kalah mengasyikannya dibandingkan dengan solo travelling. 

Keluarga adalah organisasi terkecil dari masyarakat yang merupakan tempat awal seorang manusia dilahirkan, tempat tumbuh dan berkembangnya manusia baik fisik atau psikis, sosial atau spiritual, yang paling menentukan bagi keberhasilan hidupnya nanti. Orangtua adalah fasilitator bagi anak yang menanamkan pemahaman, nilai dan kebiasaan positif yang akan berpengaruh terhadap pola pikir dan sikapnya di masa mendatang. Bimbingan dan didikan orangtua yang akan menentukan apakah anaknya akan seperti rajawali yang bermata tajam atau seperti burung dara yang  indah tetapi sayapnya terjahit.

Sumber bacaan:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun