Wisata renang murah meriah yang penulis maksud adalah tempat wisata Dam Payung, yang terletak di Lebak, Lebakjabung, Jatirejo, Mojokerto Jawa Timur.
Tempat wisata ini sering dikunjungi masyarakat karena airnya masih jernih dan alami, pemandangan sawah dan pepohonan yang hijau nan indah, juga terdapat batu-batu besar yang terletak di dekat dam tersebut.Â
Tempat wisata ini termasuk tempat wisata terbuka, saat kami kunjung kesini dari jalan raya melewati kami kampung, kemudian melewati sawah-sawah di kanan kiri  terdengar suara anak-anak sungai mengiringi perjalanan kami, dan yang kusuka hembusan angin yang sejuk menerpa kami. Dari angin yang berhembus itu, kadang aku berteriak-teriak untuk merefresh pikiran.
Jalan menuju dam, masih sederahana dan perlu diperbaiki, begitu juga tempat parkir kurang tertata. Di sini tempat parkir mobil juga belum ada tempat khusus, padahal ada pengunjung yang membawa mobil. Beberapa penjual, membuat warung dari bambu dan beratap terpal atau bekas baner yang tidak terpakai, begitu juga ruang ganti terbuat dari seng.
Sampai Dam hanya membayar uang parkir Rp. 5000 untuk sepeda motor, dan parkir mobil Rp. 10.000. Biasanya kami kesini membawa snack sendiri dari rumah. Jadi kalau punya rencana kesini saya membuat camilan seperti, tahu goreng, puding, atau buah yang sudah aku potong-potong dari rumah. Dan di sini membeli teh hangat dan mertua memesan kopi hitam.Â
Adapun harganya teh hangat Rp. 3000, Kopi hitam Rp. 3000, susu hangat Rp. 5000, Gorengan Rp. 2000 dan kesukaan mertua Tape ketan hitam  yang dibungkus daun pisang Rp. 2500.
Kalau sudah sampai di sini merasa kurang bila tidak jebur dan menikmati sungai, airnya jernih alami. Namun hati-hati ketika menyeberang, karena arusnya deras. Ketika berada yang lebih dalam ada tali tampar yang harus dipegang agar tidak jatuh. Hafizah di gendong suami dan kami mencari tempat berteduh untuk melepas baju Hafizah.Â
Setelah Hafizah mencebur ke sungai, dia belajar renang bersama suami. Dia senang sekali tidak mau mentas, padahal sudah lama berada di sungai. Dia bermain air, melempar batu ke dalam air dan menyusun batu-batu di pinggir sungai. Kalau ingin menikmati seperti di atas perahu, bisa sewa ban Rp. 5000. Aku juga mencebur dan duduk di atas batu besar dan foto bersama.
Tidak hanya kami yang senang, juga pengunjung lain sangat menikmati aliran air sungai ini. Mereka dengan anaknya bermain memakai ban dan memegang tali di tangannya.Â
Walaupun cuaca panas, kami bisa menikmatinya dengan nyaman karena udara segar menemani kami. Hafizah aku paksa untuk selesai dan naik dari sungai. Setelah kami ganti baju, kami berjalan menuju parkiran. Hafizah tidak mau digendong, ingin jalan sendiri. Dia sangat senang hati keluarga merasa puas dan indah.Â
Sebenarnya spot untuk foto banyak tapi tidak terawat, seperti tulisan dam payung yang warna-warni, spot foto dua sayap di dekat parkiran, mulai pudar. Di tengah jalan menuju parkiran ada batu besar, tak lupa suami minta difoto dengan background batu besar tersebut.
Dari kondisi di atas, Adira Finance mempunya program (lihat link: adira.id/e/fkl2022-blogger) bisa memasukannya ke programnya tersebut yaitu "Desa Wisata Ramah Berkendara". Karena program ini akan memperbaiki infrastruktur, sumber daya manusia dan pengelolaan tempat wisata yang tertata agar nantinya bisa membangun perekonomian desa setempat dan meningkatkan perekonomian Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H