Mohon tunggu...
Risda Risdiani
Risda Risdiani Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tokoh Sejarah Matematika

22 Oktober 2015   22:46 Diperbarui: 22 Oktober 2015   22:46 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kompasiana

Tokoh Sejarah Matematika

 

Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi

Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi adalah seorang ahli matematika, astronomi, astrologi dan geografi yang berasal dari Persia. Lahir sekitar tahun 780 di Khwarizm (Sekarang Shiva, Uzbekistan) dan wafat sekitar tahun 850 di Baghdad. Hampir sepanjang hidupnya ia bekerja sebagai dosen Sekolah Kehormatan di Baghdad. Buku pertamanya al-jabar adalah buku pertama yang membahas solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat. Sehingga beliau disebut sebagai Bapak Aljabar. Kontribusi beliau tak hanya berdampak besar pada matematika, tapi juga dalam kebahasaan. Kata Aljabar berasal dari kata Al-Jabr,satu dari dua operasi dalam matematika untuk menyelesaikan notasi kuadrat yang tercantum dalam buku beliau. Karya terbesar beliau dalam matematika, astronomi, astrologi, geografi sebagai fondasi dan kemudian lebih inovatif dalam aljabar, trigonometri dan pada bidang lain yang beliau tekuni. Pendekatan logika dan sistematis beliau dalam penyelesaian linear dan notasi kuadrat memberikan keakuratan dalam disiplin aljabar. Buku rangkuman untuk kalkulasi dengan melengkapkan dan menyeimbangkan buku pertama beliau yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa latin pada abad ke 12. Pada buku kalkulasi dengan angka Hindu yang ditulis tahun 825, memprinsifkan kemampuan difusi angka India ke dalam perangkaan Timur Tengah dan kemudian Eropa. Buku beliau diterjemahkan ke dalam bahasa latin , Algoritmi de numero indorun menunjukkan kata algoritmi menjadi bahasa latin.

 

 

Hikmah yang bisa diambil :

  1. Kita harus selalu bersyukur atas semua nikmat yang diberikan Allah SWT kepada kita.
  2. Barang siapa yang bersungguh-sungguh dalam mencapai apa yang diinginkannya, maka ia akan mendapatkan apa yang diinginkannya.
  3. Kita harus mampu berbagi ilmu pengetahuan kepada siapa saja tanpa pandang status sosial, sehingga ilmu yang kita miliki akan dapat bermanfaat untuk orang lain.
  4. Mari mencontoh Al-Khawarizmi yang hampir sepanjang hidupnya bekerja sebagai dosen.
  5. Kita harus punya tekad dan semangat yang tinggi untuk mewujudkan cita-cita di masa   depan agar menjadi generasi yang cerdas dan tangguh.

 

 

                                          

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun