Gambar merupakan media visual yang biasa digunakan para pendidik untuk sebagai sarana menyampaikan materi pembelajaran. Lohr (2003) mengungkapkan visual adalah pesan komunikasi yang tidak disampaikan melalui kata-kata. Siswa yang memiliki gaya belajar visual akan lebih mudah menyerap informasi dari gambar visual.Â
Gaya belajar visual cenderung menyukai presentasi yang dominan seperti lembar kertas (handout), power point, kartun, gambar, foto sebagai sumber informasi. Sebaliknya, siswa yang memiliki gaya belajar visual sulit menyimpan informasi melalui presentasi verbal sekalipun disampaikan dengan gaya bicara yang baik.
Media visual memiliki peranan baik terhadap terbentuknya memori seseorang. Wang (2015) mengungkapkan bahwa kombinasi teks dan gambar dapat meningkatkan hasil belajar, gambar yang baik dapat menambah nilai konten teks dan memberi kepuasan belajar pada siswa. Lambert dan Carpenter (2005) menujukkan bahwa penggunaan gambar dalam belajar, siswa dapat memusatkan perhatian, membangkitkan gairah dan emosi, dan menambah kreativitas.
Gambar memiliki peran penting agar siswa memusatkan perhatian. Perhatian tersebut merupakan cara memproses sebagaian informasi dari sejumlah besar informasi yang tersedia melalui indra, ingatan dan kognisi lainnya.Â
Memori (daya ingat) merupakan cara menyimpan dan mendatangkan pengalaman dan informasi yang lalu untuk digunakan saat ini. Media visual dapat meningkatkan daya ingat karena informasi yang disajikan berkenaan dengan pengalaman yang lalu dan dapat dikumpulkan serta disajikan kembali melalui pesan visual.
Pemrosesan Gambar pada Otak
Gambar pertama kali masuk melalui mata sebagai indra penglihatan dan memori sensori. Sebagai memori sensori, saraf pada mata dapat menyimpan informasi jika menaruh perhatian terpusat bahwa harus diingat. Setelah itu, informasi yang dilihat dibawa untuk masuk ke alam bawah sadar.
Penyimpanan ikonik (kesan visual) adalah kemampuan menyimpan nformasi dalam waktu singkat untuk diproses selanjutnya. Penyimpanan ikonik berbentuk seperti "arsip foto" di medan penglihatan. Informasi yang diindrakan direpresentasikan dengan akurat pada memori ikonik, dan menghilang dengan cepat kurang dari 4 detik jika tidak ingin diproses selanjutnya.
Informasi tersebut kemudian disimpan dalam penyimpanan sementara pada memori jangka pendek. Kapasitas untuk mengingat stimulus yang masuk secara visual dengan kejelasan yang luar biasa disebut dengan photographic memory atau eidetic memory. Penelitan Solso dan Short (1979) mengungkapkan bahwa memori jangka pendek menyandikan informasi visual yang disebut dengan imagery coding.Â