Jadi, anggrek bisa ditempelkan langsung ke batang tumbuhan besar. Selain tumbuhan besar, anggrek bisa ditanam pada pot tanah liat berlubang yang diisi dengan arang, pakis, pecahan genting, batu bata, sabut kelapa, sekam bakar, mos, atau kayu pinus.Â
Susunlah media tanam dengan kondisi berjarak tidak berdempet. Hal ini karena memudahkan anggrek merupakan akar hawa, sehingga akar perlu bergerak bebas untuk 'bernapas'.
3. Cahaya matahari
Anggrek umumnya hanya membutuhkan sedikit cahaya matahari. Sehingga, letakan anggrek di kondisi teduh. Anda bisa meletakkannya di bawah pohon atau gunakan paranet.Â
Jika terlalu banyak cahaya matahari, maka tanaman akan menguning, daun akan layu bahkan hangus. Jika terlalu sedikit cahaya matahari, maka daunnya berwarna hijau tua dan sulit berbunga.Â
Sebuah tips, anda dapat menjemur anggrek pada jam 10 pagi dengan jangka waktu sebentar. Dengan begitu, anggrek akan tumbuh optimal terutama jenis Cattleya.
4. Air
Anggrek membutuhkan kelembapan udara, sehingga semprotkan air pada bagian akar dan tubuh tumbuhan. Jangan sampai anggrek tergenang air dan kehujanan. Lakukan penyiraman pagi dan sore hari sesuai dengan jenis anggreknya.Â
Air hujan merupakan air yang paling baik untuk anggrek karena bersifat netral. Air hujan sebaiknya ditampung terlebih dahulu, agar bahan kimia dapat mengendap dipermukaan. Anda juga bisa menggunakan air sumur, sedangkan air ledeng mengandung kaporit sehingga tidak terlalu efektif pada pertumbuhan anggrek.
5. Pemupukan
Pemupukan dapat dilakukan seminggu sekali sesuai petunjuk pemakaian. Pemupukan lebih efektif jika diencerkan 2-3x. Lakukan pemupukan setelah dilakukan penyiraman.Â