Melalui instrumen Positron Emission Tomography (PET) diketahui bahwa terdapat enam sistem otak (brain system) yang secara terpadu meregulasi semua perilaku manusia. Keenam sistem otak tersebut adalah cortex prefrontalis, sistem limbik, gyros cingulatus, ganglia basalis, lobus temporalis, dan cerebellum. Keenam sistem otak tersebut mempunyai peranan penting dalam pengaturan kognisi, afeksi, dan psikomotorik, termasuk IQ, EQ, dan SQ.
Cortex Prefrontalis
Korteks prefrontal sendiri terbagi menjadi dua bagian, yang hanya bisa aktif salah satu di satu waktu. Korteks prefrontal orbito-frontal bertanggung jawab atas emosi dan kontrol lain di berbagai daerah otak, bekerja paling aktif terutama untuk menyeimbangkan proses pemahaman kognitif sederhana.
Korteks prefrontal dorso-lateral, bertanggung jawab atas working memory dan manipulasi mental, lebih banyak dorman. Pemahaman kognitif yang lebih kompleks seperti visualisasi, kreatifitas, fokus, dan kecerdasan terjadi. Apabila bagian ini kurang aktif, seseorang akan mengalami kesulitan dalam mengawasi diri sendiri, memusatkan perhatian, fokus, hidup teratur.
Sistem Limbik
Sistem limbik terletak pada bagian tengah otak yang membungkus batang otak. Sistem limbik terbagi menjadi 2 yaitu amygdala dan hippocampus (Muji, 2021).
Amigdala berfungsi dalam tambahan motivasi dan pengalaman emosi.
Hipocampus memiliki peran dalam proses ingatan dan pembelajaran. Memiliki fungsi yang berkaitan dengan survival (kelangsungan hidup), mengatur fungsi otonom dan endoktrin, terutama terhadap stimulus emosional.
Gyros Cingulatus
Memiliki fungsi untuk mengatasi kekhawatiran, ketidakluwesan, dan perilaku "terlalu fokus" di dalam diri atau orang lain
Ganglia Basalis
Berfungsi sebagai pusat pengendalian suasana hati, mengendalikan laju siaga tubuh. Jika bagian ini bekerja terlalu giat, sering timbul kecemasan, kepanikan, ketakutan, serta sikap menghindari masalah. Jika ganglia basal terlalu pasif, kita kerap mengalarni kesulitan dalarn memusatkan perhatian dan mengendalikan saraf motorik halus
Lobus Temporalis
Lobus temporal berfungsi untuk mengatur pendengaran, memori, kekuatan bahasa, dan interpretasi/analisis. Bagian ini terlibat dalam ingatan, pemahaman bahasa, pengenalan wajah, serta pengendalian amarah. Apabila terjadi kerusakan, terutama pada lobus temporal kiri, seseorang menjadi lekas marah, sulit mengingat dan belajar, dan suasana hati kita berubah dengan cepat.
Cerebellum
Otak kecil merupakan bagian khusus yang berfungsi untuk mengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot saat melakukan kegiatan dan menjadi pusat keseimbangan tubuh. Misalnya seseorang yang lapar dan ia ingin makan, maka secara otomatis otak kecil akan memerintahkan otot-otot untuk menggerakan kaki dan tangan untuk mencari sumber makanan agar bisa menghilangkan rasa lapar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H