Tanaman karnivora adalah tanaman yang unik dan menarik. Karena mereka mempunyai kemampuan dalam bertahan hidup di sumber hara yang minim. Hal ini menyebabkan mereka membuat suatu mekanisme pertahanan hidup dengan memakan hewan dalam rangka memenuhi nutrisinya.Â
Tanaman karnivora yang paling terkenal adalah Nepenthes sp. Tanaman ini membuat suatu kantong spesialisasi dari daun yang dapat menangkap serangga dan memakannya. Tanaman ini efektif dalam mengurangi nyamuk jika Nepenthes sudah berukuran dewasa.
Berbeda dengan Nepenthes sp. yang hidup di teresterial, Utricularia sp. sebanyak 20% spesiesnya hidup di perairan. Jenis Utricularia yang ada di Indonesia adalah Utricularia graminifolia, Utricularia purpurea, Utricularia arenaria, dll.Â
Berbeda dengan tanaman karnivora lain, bunga pada utricularia memiliki bentuk yang mirip dengan anggrek versi kecil dengan berbagai warna seperti ungu, kuning, putih, dll.
Jika Nepenthes sp. mengubah struktur daunnya untuk membentuk kantong, Utricularia sp. mengubah struktur akarnya membentuk kantong. Ketika suatu mikroorganisme menyentuh bulu-bulu akar, maka kantong akan menghisap mikroorganisme itu, memerangkap dan mencernanya.Â
Kantongnya sangat kecil berdiameter antar 0,2-5 mm, mekanisme hisap sangat cepat sehingga diaggap sebagai mekanisme tercanggih di kerajaan tumbuhan.Â
Beberapa mikroorganisme yang dapat dihisap seperti rotifera, zooplankton, copepoda (kelompok crustacea / udang kecil), jentik-jentik nyamuk, dan berudu.
Walaupun utricularia adalah tanaman karnivora, namun perawatannya sangat mudah. Jika memiliki jenis utricularia yang hidup di perairan, kamu dapat menyimpannya di akuarium dengan lampu khusus tanaman.Â
Jika jenis utricularia yang hidup di teresterial, maka kamu dapat menyimpannya di terrarium atau pot dengan beberapa lubang. Media tumbuh yang digunakan adalah moss yang digenangi air non mineral / air hujan / air RO / air AC (memiliki TDS rendah).Â