Terjadinya mata minus dan astigmatisme meningkat selaras dengan meningkatnya penggunaan handphone, laptop dan televisi. Cahaya dari gadget tersebut dapat merusak mata, menyebabkan bola mata menjadi cembung. Apabila pengguna tidak menggunakan kacamata, maka mata tersebut akan naik ukuran minusnya. Sehingga akan terjadi ketergantungan penggunaan kacamata.
      Salah satu metode untuk menyembuhkan mata minus dan astigamtisme secara instan adalah dengan operasi refraksi mata yang biasa disebut LASIK. Namun, ada teknologi terbaru yang dinamakan RELEX SMILE (Refractive Lenticule Extraction -- Small Incision Lenticule Extraction). RELEX SMILE jauh lebih aman dibandingkan LASIK. Hal ini karena RELEX SMILE hanya membutuhkan sedikit sayatan pada mata, berbeda dengan LASIK yang memiliki sayatan melingkar untuk membentuk flap mata. RELEX SMILE dapat mengoreksi myopia hingga -10 Dioptri dan astigmatisme hingga -12,5 Dioptri. Selain itu, RELEX SMILE memiliki penyembuhan lebih cepat daripada LASIK. Tentu harga yang dibandrol dengan menggunakan RELEX SMILE lebih mahal dibandingkan LASIK.
Walaupun begitu, ada beberapa komplikasi yang dapat terjadi setelah operasi RELEX SMILE
Mata Kering
Umumnya pasien mengalami mata kering setelah melakukan operasi RELEX SMILE. Mata kering akan membaik perlahan-lahan paling lama 3 bulan pertama. Penyebabnya karena adanya kerusakan saraf sensorik kornea mata, namun dapat diatasi dengan obat tetes mata bebas pengawet. Selain itu, juga terdapat peradangan konjungtiva yang ditandai dengan mata merah.
Mata sensitive cahaya
Hal ini juga umum terjadi pasca operasi mata yang berlangsung selama 2-8 minggu. Maka dari itu, disarankan menggunakan kacamata hitam jika berada diluar ruangan, dan mencegah mata terkena debu. Selain itu, jangan gunakan make-up di area mata selama proses pemulihan.
Kesalahan Bias
Kesalahan bisa dapat terjadi ketika adanya pemotongan yang tidak sesuai. Undercorrection terjadi ketika laser kurang mengikis jaringan mata. Sedangkan overcorrection terjadi ketika laser terlalu banyak mengikis jaringan mata. Penelitian Ganesh (2018), menyebutkan bahwa RELEX SMILE kurang dalam mengoreksi refraksi mata pada silinder >0,75 Dioptri dibandingkan LASIK. Maka dari itu, melakukan operasi di dokter yang tepat dan berpengalaman dapat mengurangi dampak dari kesalahan bias tersebut.
Ekstasia Kornea
Ekstasia kornea dapat terjadi pada 1 bulan sampai beberapa tahun pasca operasi. Hal ini terjadi karena adanya perubahan struktur kornea yang mengakibatkan kornea menjadi tidak stabil. Sehingga dapat menurunkan kualitas visual pasien. Terapi yang dapat dilakukan ketika terjadinya ekstasia kornea dengan cara penggunaan lensa Rigid Gas Permeable (RGD), pemakaian cincin intracorneal, obat CR-3 (Corneal collagen cross linking-riboflavin) dan obat penurun intra okuler.
Walaupun begitu, operasi refraksi mata RELEX-SMILE tidak perlu ditakuti. Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, kamu perlu menjalani semua tes pra operasi dan pengobatan pasca operasi. Selain itu, kamu perlu mematuhi perintah dokter seperti memakai semua obat-obatan untuk mempercepat pemulihan, penggunaan kacamata khusus, tidak mengucek mata, tidak menggunakan handphone dahulu, dll.
Sumber : 1
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H