Mohon tunggu...
Risda Putri Indriani
Risda Putri Indriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hai! Panggil saya Risda !
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Biologi - Pendidikan - Islam Mahasiswa Pendidikan Biologi-UNJ

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Sistem COD, Masih Bermasalah

29 April 2022   06:00 Diperbarui: 29 April 2022   06:27 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

COD atau Cash on Delivery merupakan sistem pembayaran yang dilakukan secara langsung setelah barang diterima oleh pembeli. COD awalnya dikenalkan pada penjual diluar e-commerce seperti penjual di facebook, Instagram, twitter, dll. 

COD ini ditawarkan penjual dengan cara bertemunya penjual dan pembeli langsung di tempat yang dijanjikan. Sehingga pembeli dapat mengecek dulu secara keseluruhan kondisi barang yang ingin dibeli. 

Sistem ini akhirnya diadopsi oleh e-commerce dengan bekerja sama dengan kurir. Pembeli dapat membayar langsung ke kurir setelah barang sampai dirumah, sehingga tidak ada pertemuan antara pembeli dengan penjual. 

Sistem ini memberikan kemudahan kepada pembeli yang tidak mempunyai ATM, e-banking ataupun malas keluar rumah untuk membayar di minimarket. Sekilas, COD memiliki kelebihan dari sisi pembeli, ternyata sistem ini perlu ditinjau ulang mengenai kerentanannya.

COD bermasalah dan merugikan penjual. Beberapa penjual mengeluh ternyata barang yang sudah ia kirimkan harus dikembalikan lagi karena berbagai alasan. 

Alasannya karena barang yang datang tidak cocok, atau salah ukuran padahal penjual sudah merinci ukuran barang di deskripsi. 

Ada lagi yang beralasan ternyata ada pembeli yang memberikan alamat palsu. Sehingga kurir tidak bisa menemukan alamat rumah yang dituju atau penerima tidak merasa memesan barang tersebut. Sehingga barang tersebut harus dikembalikan kepada penjual. Hal ini merugikan penjual, karena penjual sudah mengeluarkan "dana" untuk proses packing, namun nyatanya barang harus dikembalikan.

Disisi lain, COD bermasalah dan merugikan pembeli. Pembeli awalnya memercayai COD karena kemudahan pembayarannya. Namun hal ini dimanfaatkan "oknum penjual". 

Beberapa testimoni tersebar bahwa mereka menerima 2-3 paket 'misterius' setelah menggunakan metode pembayaran COD. Paket ini tentu tidak dipesan oleh pembeli, namun paket tersebut sampai di rumahnya. Jika penerima tidak jeli, maka bisa saja paket misterius itu dibayar tunai. 

Paket misterius itu biasanya berupa barang receh yang dibandrol dengan harga kurang masuk akal. Maka dari itu, penerima harus jeli sebelum membayar paket COD kepada kurir. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun