Mohon tunggu...
Risda Putri Indriani
Risda Putri Indriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hai! Panggil saya Risda !
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Biologi - Pendidikan - Islam Mahasiswa Pendidikan Biologi-UNJ

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pisang yang Direkomendasikan untuk Penderita Diabetes

8 Februari 2022   06:00 Diperbarui: 8 Februari 2022   06:08 2395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Metabolisme karbohidrat penting dalam penderita diabetes tipe 2. Penderita ini tidak memiliki insulin yang cukup untuk mengolah gula dalam tubuh. Pisang memiliki kandungan karbohidrat dan gula yang tingga sehingga meningkatkan kadar gula dalam darah. Pisang termasuk buah yang memiliki indeks glikemik menengah. Pisang berwarna hijau sangat direkomendasikan bagi penderita diabetes, karena indeks glikemiknya lebih rendah dibandingkan pisang berwarna kuning terang.

Pisang kepok/kapok (Musa paradiasiaca forma typical) memiliki kandungan gula dan lemak yang rendah daripada pisang lainnya. Pisang kapok mengandung flavonoid, serat, antioksidan, dan magnesium yang berpotensi menurunkan kadar glukosa darah.

Pisang kepok/Wikimedia
Pisang kepok/Wikimedia

Pisang kapok mengandung serat seperti pati resistan dan inulin. Pati resistan merupakan pati yang tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan usus halus dan ketika mencapai usus besar dimanfaatkan oleh bakteri di dalam kolon sehingga dapat menjadi prebiotik. Pati resistan dapat menurunkan kadar glukosa darah dan kadar insulin.

Inulin juga memiliki peran terhadap kadar glukosa darah. Inulin adalah serat yang termasuk dalam golongan oligosakarida. Inulin merupakan serat larut air yang dapat terfermentasi di kolon sehingga inulin merupakan prebiotik. Inulin dan pati resisten difermentasi di dalam jalur pencernaan (kolon) dan menghasilkan SCFA (Short Chain Fatty Acid) atau asam lemak rantai pendek. SCFA ini terdiri dari asetat, butirat dan propionat. SCFA dapat meningkatkan aktivitas bifidobakteria dan laktobacili di dalam usus yang dapat meningkatkan kesehatan tubuh dan berpengaruh pada metabolisme insulin di dalam tubuh. Sehingga menurunkan glukosa di dalam darah.

Selain itu, kandungan antioksidan di dalam pisang juga dapat menurunkan kadar glukosa darah puasa. Antioksidan yang terdapat pada pisang kepok kuning adalah beta-karoten dan flavonoid. Beta karoten merupakan antioksidan yang berperan sebagai hipoglikemik yang menginaktivasi radikal bebas di pancreas sehingga pancreas dapat bekerja optimal dalam memproduksi insulin. Sedangkan, flavonoid pada pisang dapat meningkatkan sensitifitas insulin dengan membersihkan jalur sinyal insulin. Flavonoid dalam pisang berpotensi untuk mengaktivasi insulin reseptor tiroksin kinase pada proses insulin signaling. 

Sehingga dapat disimpulkan bahwa makan pisang memiliki sangat bermanfaat bagi tubuh, baik orang sehat maupun penderita diabetes. Pisang yang paling baik untuk dikonsumsi penderita diabetes adalah pisang kepok.

Sumber:

1

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun