(2) Fraktur: Patah akar gigi dan sisanya sulit dikeluarkan, maka bila kurang dari 1/3 panjang akar sisa akn ditinggalkan karena lebih beresiko,Â
(3) Parastesis: Rasa kebas setelah operasi, (4) OAF: untuk gigi geraham atas ada resiko tembus ke sinus maksilla sehingga ada lubang antara rongga mulut dan rongga sinus maksilla.
Saat operasi odentektomi dilakukan, maka dokter melakukan pembiusan terlebih dahulu. Setelah itu, dokter akan membedah gusi, agar gigi dapat terlihat. Agar memudahkan pengambilan gigi, maka gigi tersebut akan dipotong dengan menggunakan bor gigi.Â
Setelah itu, gigi akan dicabut. Lubang pada gusi akan diberikan zat pembekuan darah dan dijahit agar gusi tetap pada tempatnya. Selama operasi, hanya ada suara bor saja, namun tidak ada rasa sakit yang dirasakan karena sudah ada pembiusan. Operasi pun hanya sebentar sekitar 15-20 menit.
Setelah operasi, maka pasien diminta untuk menggigit kassa selama 1,5 jam dan tidak boleh diganti. Setelah kassa dilepaskan, maka kita harus langsung minum obat.Â
Obat yang diresepkan seperti antibiotik, obat pembekuan darah, obat nyeri dan obat radang. Adapun beberapa pantangan yang harus dilakukan pasca operasi.Â
Pertama, selama 2 hari harus makan bubur dan menggunakan sisi gigi yang tidak dioperasi. Misalnya gigi yang dioperasi sebelah kanan, maka makannya harus menggunakan gigi sebelah kiri.Â
Kedua, luka bekas operasi tidak boleh dipegang dengan tangan.Â
Ketiga, luka bekas operasi tidak boleh disedot-sedot.Â
Keempat, jangan kumur-kumur (meludah boleh).Â