Planaria termasuk pada cacing pipih (platyhelmintes). Planaria hidup di tempat air bersih, sehingga menjadi indikator kebersihan air. Cacing ini sejak lama sudah dikenal dengan regenerasinya yang tinggi. Berikut ini adalah klasifikasi lengkap planaria:
Kingdom : Animalia
Filum : Platyhelmintes
Kelas : Turbelaria
Ordo : Tricladida
Famili : Paludicola
Genus : Euplanaria
Spesies : Euplanaria sp.
Planaria bereproduksi aseksual dengan pembelahan biner atau fragmentasi. Jika tubuh planaria dipotong menjadi dua bagian, maka setiap bagian yang dipotong akan meregenerasi sendiri menjadi semua bagian sel yang membentuk planaria seperti fotoreseptor, sistem saraf, epitel, otot, usus, faring dan lainnya.Â
Jika bagian kepala yang hilang, maka sel akan meregenerasi bagian kepala. Jika bagian ekor yang hilang, maka sel akan meregenerasi bagian ekor, dan tidak pernah kebalikannya. Namun, jika bagian yang dipotong terlalu tipis, maka planaria akan beregenerasi tidak sempurna.
Mekanisme regenerasi planaria dimulai dari penutupan dan penyembuhan luka pada bagian yang potongan. Ketika penyembuhan luka, maka akan terbentuk blastema. Sel-sel blastema disebut dengan cNeoblast (neoblast clonegenic). cNeoblast merupakan sel embrionik (stem sel) yang bertugas untuk pergi ke bagian luka dan meregenerasi sel tubuh.Â
Neoblast pada planaria dibagi menjadi dua yaitu neoblast sigma dan neoblast zeta. Neoblast sigma bereaksi aktif pada saat cedera, dan bertugas membentuk berbagai macam sel seperti sel otak, usus, faring, otot, sistem ekskresi dan mata). Sedangkan neoblast zeta membentuk bagian epidermis.
Stem sel merupakan sel embrionik (pabrik sel) yang berfungsi untuk meregenerasi / memperbaiki sel-sel yang rusak.Â
Penelitian regenerasi planaria merupakan awal mula lahirnya pengetahuan mengenai sel punca / stem sel.Terapi stem sel saat ini sedang dikembangkan untuk mengobati penyakit berbahaya seperti kanker. Namun, untuk melakukan terapi ini, harus memiliki tali pusat sejak lahir, atau bisa menggunakan donor tali pusat yang cocok.
Bagaimana? Menarik bukan?
Sumber : Gillbert, Barresi. Developmental Biology. 1985.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H